Aksi geruduk tempat mangkal ojek pangkalan (opang) oleh ratusan pengendara ojek online (ojol) di kawasan Pasirimpun, Kota Bandung, Selasa (3/1/2022), berakhir damai.
Kapolsek Antapani Kompol Asep Muslihat mengatakan keputusan itu diambil setelah kedua pihak melakukan mediasi. Terdapat tuntutan yang diminta kedua pihak dalam kasus ini.
Pertama pihak ojol meminta tidak ada zona merah yang ada zona santun. Kedua, pihak ojol menginginkan mengantar tapi tidak menjemput. Ketiga, pihak opang meminta waktu untuk membicarakan keputusan ini selama dua hari dengan opang se-Bandung Timur, dan terakhir pihak ojol meminta mengenai persoalan ini ada solusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentang regulasi aturan yang bisa menaungi di antara pihak-pihak ini, akan kami jembatani ke pihak yang berwenang," ujarnya seusai mediasi, Selasa (3/1/2023).
Asep mengatakan perselisihan antara kedua pihak dilatarbelakangi kesalahpahaman soal angkutan. "Tentang angkutan, ya makanya tadi mereka menyampaikan regulasi tentang aturan yang betul-betul bisa menaungi antara masing-masing pihak ini," katanya.
Sekadar diketahui, ratusan pengendara ojek online (ojol) geruduk tempat mangkal ojek pangkalan (opang) di kawasan Pasirimpun, Kota Bandung, Selasa (3/1/2023). Aksi ini buntut dari perselisihan driver taksi online dan opang yang terjadi pada Senin (2/1/2023).
Saat itu, taksi online tersebut dilarang masuk ke kawasan Pasirimpun. Padahal penumpang taksi online itu dalam kondisi darurat. Video perselisihan tersebut viral di media sosial dan membuat banyak driver ojol mendatangi Pangkalan Ojek Pasirimpun untuk mencari orang yang melarang taksi online masuk ke kawasan Pasirimpun.
Kapolsek Antapani Kompol Asep Muslihat mengatakan, sempat terjadi kesalahpahaman antara kedua pihak. Tapi kedua pihak sudah bertemu dan melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan di Mapolsek Antapani. "Kami mediasi antara kedua belah pihak, yang disampaikan masing-masing memang ada permasalahan, khususnya ojek pangkalan yang ada di wilayah Bandung Timur," kata Asep di Mapolsek Antapani.
Asep memastikan tidak ada benturan secara fisik antara keduanya dalam peristiwa hari ini. "Di antara kedua belah pihak alhamdulillah cooling down dan kedua (pihak) tidak ada persoalan fisik di lapangan," ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) Iyan Restu, mengatakan kedatangan ratusan driver ojol ini spontan tanpa ada yang mengomando. "Betul, itu karena memang ini betul spontanitas tidak ada yang mengomandoi karena ini masuknya ke media sosial, ke forum-forum makanya ini rasa solidaritas spontanitas," kata Iyan usai mediasi di Mapolsek Antapani, Selasa (3/1/2023).
"Kalau misal momen-momen seperti ini, ojol biasanya sigap atas dasar dorongan dirinya sendiri," tambahnya.
Iya membenarkan jika ada kesalahpahaman antara driver taksi online dengan oknum opang di Pasirimpun. "Ini ada miss (kesalahpahaman), sebetulnya permasalahannya ojek pangkalan tidak mempermasalahkan kemudian dari online itu memang tiba-tiba masuk dan kemudian tidak konfirmasi, tidak say hello lah atau tidak punten istilahnya pada etika budaya Sundanya tidak dipakai," ujar Iyan.
"Atau karena gempeur (takut) nggak tahu mungkin rurusuhan (buru-buru) atau lain sebagainya, sehingga tidak konfirmasi, tidak hello dulu ke para ojek pangkalan ini. Sehingga disetop lah dan terjadi semacam intimidasi," sambung Iyan.