Pemerintah Kabupaten Cianjur menggelontorkan dana sebesar Rp 14 miliar dari dana donasi untuk pembangunan hunian sementara (Huntara) penyintas gempa. Rencananya setiap keluarga akan mendapatkan Rp 1 juta untuk membangun tempat tinggal sementara, sebelum rumah mereka rampung diperbaiki.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan bantuan stimulan huntara tersebut diberikan untuk warga yang rumahnya rusak berat, sehingga terpaksa bertahan di pengungsian.
"Kita berikan bantuan berupa uang tunai untuk dibangun Huntara, jadi mereka tidak lagi tinggal di tenda komunal tapi lebih privat di tenda keluarga," ujar dia, Selasa (3/1/2023).
Menurut dia, bantuan yang diberikan senilai Rp1 juta per keluarga. Uang tersebut dinilai cukup untuk membangun hunian sementara dengan bambu sebagai penyangga dan tenda terpal sebagai dinding dan atapnya.
"Jadi nanti diberikan uangnya, kemudian oleh warga dibangun sendiri tendanya. Kalau yang bisa mengatur mungkin tendanya bisa besar, kalau yang tidak bisa kemunginan tendanya hanya cukup untuk tidur," ucap dia.
Herman mengatakan pihaknya masih mendata pengungsi yang belum mendapatkan bantuan huntara dari relawan atau organisasi lainnya.
"Yang diberi bantuan itu yang belum dapat huntara dari manapun, termasuk belum dapat tenda keluarga. Nanti yang mendata LO dari setiap dinas yang ditugaskan di setiap desa, supaya byname by address dan tepat sasaran," kata dia.
Sementara itu, Pejabat Pengelola Donasi Gempa Cianjur Komarudin, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan Rp 14 miliar yang bersumber dari dana donasi untuk pembangunan huntara.
"Nilai Rp 14 miliar itu berdasarkan data rumah rusak berat di Cianjur yakni sebanyak 14 ribu rumah. Tapi itu yang disiapkan, nanti penyalurannya disesuaikan hasil pendataan, mana yang belum dapat bantuan huntara atau tenda keluarga," ucap dia.
(yum/yum)