Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata blak-blakan soal kasus dugaan pemukulan yang berujung damai. Ia beralasan ingin menjaga suasana kondusif di masyarakat.
Saat informasi pembukaan segel tempat hiburan menyeruak, tak lama berselang muncul rencana aksi. Bahkan sudah ada ribuan orang yang berkumpul.
"Minggu (1/1) malam kemarin ribuan masa terpacu emosi karena mengetahui ada oknum yang membuka penutupan hiburan malam," kata Jeje kepada detikJabar saat ditemui di Pangandaran, Senin (2/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ribuan massa yang berkumpul di Alun-alun Paamprokan saat itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat, salah satunya para ulama. Mereka akan menyatakan kekesalan kepada warga yang merobek segel tempat hiburan.
"Saya sangat berterima kasih karena dapat dukungan dari banyak warga," ucapnya.
Ia mengatakan ribuan masa yang hendak unjuk rasa ke tempat hiburan malam berhasil diredam. "Bersama Polres Pangandaran saya redam mereka dan meminta mengambil langkah-langkah yang tidak memicu keributan," katanya.
Soal perdamaian dengan Ujang Bendo, warga yang cekcok dengannya dan melaporkan ke polisi, Jeje menegaskan hal serupa. Ia ingin menjaga suasana kondusif.
"Ya betul tadi pagi saya bersama kasat Reskrim Polres Pangandaran dan pelapor saudara Ujang Bendo telah sepakat untuk islah dan damai. Saya juga sadar, karena itu menjadi tanggung jawab saya sebagai Bupati menjaga kondusifitas," ungkap Jeje.
Jeje mengatakan pihak pelapor sudah mencabut laporan dan meminta maaf. Ia pun menyampaikan permintaan maaf karena kelewat emosi. "Memang penutupan tempat hiburan adalah hal prinsip bagi saya. Maka saya juga minta maaf karena meluapkan emosi," katanya.
Soal penutupan tempat hiburan malam, Jeje menegaskan itu merupakan tindakan tegas. Tak ada lagi tawar-menawar karena ada kepentingan umat yang besar.
"Atas dasar kepentingan yang lebih besar untuk kepentingan umat," ucapnya.
Soal sikapnya yang marah-marah saat sidak yang berujung dilaporkan ke polisi, Jeje itu cara dia untuk seseorang sesuai dengan karakter lawan bicaranya. "Makanya gaya bicaranya harus seperti Gatotkaca," katanya.
Jeje pun menegaskan tak ada sama sekali pemukulan yang dilakukannya. Ia menegaskan hanya mengusap pipi Ujang Bendo.
"Saya tidak memukul, hanya mengusap wajahnya supaya sadar sambil istigfar," ucap Jeje.
(iqk/orb)