Lapang Merdeka Kota Sukabumi dan operasional angkutan kota (angkot) dibatasi selama malam pergantian tahun baru 2023. Meski demikian, warga Sukabumi masih bisa merasakan euforia malam tahun baru di beberapa lokasi yang diizinkan oleh aparat kepolisian.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan penutupan Lapang Merdeka itu bukan tanpa alasan. Pasalnya Lapang Merdeka minim lampu penerangan dan rawan terjadi gangguan keamanan.
"Pertimbangan kami, kondisi Lapang Merdeka pada malam hari cenderung kurang penerangannya sehingga mempersulit bagi pihak keamanan dan instansi terkait lainnya untuk melakukan pengawasan," kata Zainal, Sabtu (31/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mewaspadai 'Sisi Gelap' Tol Bocimi |
Berbeda dengan Lapang Merdeka, kawasan terintegrasi lainnya yaitu Alun-alun Kota Sukabumi tidak ditutup. Rencananya, pada malam pergantian tahun akan diadakan pengajian bersama karena lokasinya yang berdekatan dengan Masjid Agung Kota Sukabumi.
"(Alun-alun tidak ditutup) hanya di Lapang Merdeka untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Kamtibmas di sana. Adapun tempat lainnya kami berikan akses ke masyarakat untuk melakukan malam pergantian tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, lokasi yang dibuka untuk masyarakat merayakan malam tahun baru di antaranya kawasan Dago atau Jalan Ir Juanda, pedestrian Ahmad Yani, Alun-alun Kota Sukabumi hingga beberapa kafe dan kawasan wisata Selabintana.
Penggunaan petasan dilarang namun untuk kembang api dibatasi. Zainal mengatakan, ada tujuh lokasi yang diizinkan untuk menyalakan kembang api. Rata-rata lokasinya ada di kafe dan kawasan wisata Selabintana.
"Kami melarang untuk semua pihak agar tidak menyalakan petasan pada saat malam pergantian tahun ini, adapun kembang api sebagaimana ketentuan yang berlaku harus memperoleh izin dari Polda Jawa Barat," ucapnya.
"Kami sudah mendapat tembusan kurang lebih ada tujuh tempat yang kondisinya sudah diatur oleh pihak Polda terkait dengan penggunaan kembang api tersebut. Rata-rata semua ada di Selabintana dan ada beberapa kafe di daerah Kota Sukabumi," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah mencabut ketentutan PPKM di seluruh Indonesia. Peraturan di atas, kata Zainal, telah disesuaikan dengan rencana pengamanan (renpam) di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
"Kita menginginkan agar pergantian tahun dapat berjalan aman, tertib, dan nyaman bagi semuanya. Oleh karena itu ada beberapa ketentuan, kami berikan larangan yang berkaitan dengan kondisi tersebut," tutupnya.
Warga Dilarang Rayakan Tahun Baru di Alun-alun Singaparna
Sementara itu, di Kabupaten Tasikmalaya warga dilarang merayakan malam pergantian tahun di Alun-alun Singaparna. Pasalnya alun-alun tersebut belum rampung sepenuhnya.
"Bukan intruksi yah, tapi kan alun alun masih belum rampung. Belum lagi jalan ada pengalihan. Jadi saya himbau aja demi kebaikan bersama jangan lah tahun baru tahun ini di Alun Alun Singaparna," kata Ade Sugianto, Bupati Tasikmalaya saat meninjau Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Alun Alun Singaparna, Sabtu (31/12/22).
Pihaknya meminta masyarakat Kabupaten Tasikmalaya menikmati malam pergantian tahun di rumah bersama keluarga. Perbanyak berdoa agar tahun depan penuh berkah.
"Saya himbau tahun barunya di rumah saja sama keluarga. Banyakin Do'a saja semoga tahun depan makin berkah," tambah Ade.
Pemerintah Daerah Pastikan kesiapan pengamanan malam tahun baru sudah 100 persen. Selain personel, kesiapan antisipasi kebencanaan juga sudah maksimal.
"Saya kira Polri dan TNI dibantu Pemda sudah siap mengamankan tahun baru ini. Bahkan, petugas medis sampai kesiap siagaan kalau ada bencana sudah dipersiapkan dengan matang. Apalagi Kabupaten Tasikmalaya dikenal sebagai daerah rawan bencana," Kata Ade.
Pantauan di jalur utama, volume kendaraan yang masuk Kabupaten Tasikmalaya masih landai. Mayoritas didominasi pengendara lokal.
"Kalau situasi arus lalu lintas masih normal. Kami juga sediakan pos pengamanan di titik keramaian untuk pelayanan masyarakat," kata AKBP Suhardi Hery Haryanto, Kapolres Tasikmalaya di Pos Pam Salawu.
(mso/mso)