Program Citarum Harum sudah lima tahun lebih berjalan. Program kolaborasi pemerintah pusat, Jawa Barat, hingga TNI Polri ini punya tujuan untuk menangani pencemaran yang terjadi di Sungai Citarum.
Berlandaskan Perpres 15 Tahun 2018, Citarum Harum telah berhasil meraih berbagai pencapaian berkat kuatnya komitmen, meski dalam perjalanannya telah mengalami banyak hambatan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Komandan Satgas Citarum Harum telah menyampaikan sejumlah keberhasilan yang diraih untuk memulihkan kondisi Sungai Citarum. Pada konferensi tahunan yang membahas langkah global dalam upaya pengendalian krisis iklim, yakni COP26 di Glasgow akhir tahun lalu, Ridwan Kamil menyatakan jika Citarum bukan lagi sungai terkotor di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen (purn) Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, apa yang disampaikan Gubernur Jawa Barat itu sesuai dengan data dan fakta yang ada. Menurutnya salah satu bukti keberhasilan Citarum Harum adalah menurunnya tingkat pencemaran Sungai Citarum dari kategori cemar berat menjadi kategori cemar ringan.
"Hal ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi semua pihak pentaheliks yang berjalan dengan baik, khususnya TNI AD sebagi garda terdepan yang mengawal Program Citarum Harum. Dan pada 2025, ultimate goal IKA adalah 60 yang harus disongsong penuh keyakinan dan usaha bersama,"kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).
Selain meningkatnya IKA, keberhasilan program Citarum Harum juga dilihat dari kondisi daerah aliran sungai yang bebas limbah dan sampah, serta produktif untuk aktivitas rekreasi pariwisata air hingga menjadi aliran sungai yang punya ketahanan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim. "Hal ini harus dilakukan dengan kerja keras, konsisten dan berkelanjutan serta komitmen untuk mewujudkan program kegiatan yang terdapat dalam rencana aksi," ujarnya.
![]() |
Sejak mengulas Citarum Harum pada 2018 hingga 2025 mendatang, Dedi mengakui masih banyak tantangan untuk mewujudkan keberhasilan Program Citarum Harum. Berdasarkan hasil evaluasi sampai dengan triwulan II tahun 2022 dari 12 program PPK DAS Citarum, 8 program telah selaras terhadap pencapaian target kumulatif yang ditetapkan dalam rencana aksi yaitu penanganan air limbah domestik, penanganan keramba jaring apung, pengelolaan sampah, pengelolaan sumber daya air dan pariwisata
"Adapun 4 program masih perlu dilakukan percepatan karena belum selaras terhadap pencapaian target kumulatif yang ditetapkan dalam rencana aksi yaitu," ucap Dedi.
Baca juga: 4 Nama yang Dirumorkan Bakal Digaet Persib |
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar sekaligus Sekretaris Harian Satgas Citarum Harum, Prima Mayaningtias menambahkan, secara kasat mata telah terlihat perubahan mencolok di sepanjang DAS Citarum. "Jarang terlihat ada onggokan sampah, pembuangan limbah industri tanpa pengolahan terlebih dahulu juga dapat diketahui dari perubahan warna maupun bau sehingga dapat segera diatasi, serta telah terdapat beberapa pemanfaatan Sungai Citarum yang dilakukan oleh masyarakat," ungkap Prima.
Menurut dia, hal itu tak lepas dari peran TNI yang terbagi dalam 23 sektor di sepanjang Sungai Citarum yang secara bahu membahu bersama masyarakat hingga komunitas turut berpartisipasi meningkatkan kualitas air Sungai Citarum menjadi lebih jernih.
(bba/iqk)