Endang Suargana Sutisna (48), Warga Desa Buahdua, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang merupakan sosok di balik desain kantor desa 'kembaran' istana kepresidenan.
Endang diketahui saat ini berprofesi sebagai desain perencana (arsitektur sekaligus kontraktor). Kedua keahliannya itu, selain didapat dari basis pendidikan juga buah dari kerja kerasnya dalam menekuni bidang yang dicintainya hingga menghasilkan banyak pengalaman.
Endang diketahui lulusan 1996 Diplomat 1 dari ATPU (Akademi Teknik Pekerjaan Umum) atau kemudian menjadi bernama Universitas Winaya Mukti yang berlokasi di Sumedang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai lulus dari sana, ia mulai menapaki profesinya itu dengan bekerja pada sebuah perusahaan konsultan konstruksi di daerah Bandung. Masih dalam profesi yang sama, ia kemudian pindah ke Jakarta.
"Jadi saya itu memulainya dari Bandung dengan bekerja di sebuah konsultan kontruksi, kemudian pindah kerja ke Jakarta dan dari sana saya pun sempat bekerja di beberapa perusahaan konsultan kontruksi," terangnya.
Pada saat di Jakarta, ia pun mulai mencoba pekerjaan lain yang masih ada hubungannya dengan bidang kontruksi bangunan atau sebuah perusahaan kontraktor.
Berbekal pengalamannya itu atau tepatnya pada tahun 2002, ia pun mulai memberanikan diri membuka usahanya sendiri di bidang kontraktor.
Seperti pribahasa yang menyebutkan bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil, mungkin kalimat tersebut cocok disematkan pada sosok Endang.
Betapa tidak, kini sejumlah bangunan rumah di daerah Jakarta, Karawang, Cikarang, Bekasi dan daerah sekitaran Jakarta lainnya, beberapa diantaranya ada yang merupakan buah hasil karyanya.
Bahkan saat ini, ia pun tengah menggarap sebuah bangunan masjid di daerah Cikarang.
"Pekerjaan saya sebetulnya fokusnya membangun desain-desain rumah kalau untuk bangunan publik itu jarang tapi kalau proyek itu ada, saya kerjakan juga," terangnya.
Ia menambahkan, beberapa tren desain bangunan pernah digarapnya dan menurutnya, tren desain bangunan di Jakarta saat ini lebih kepada klasik modern.
"Tren klasik modern itu unsur klasiknya tidak monoton begitu pun dengan unsur modernnya, jadi kedua unsur itu akan ada pada desain yang dibuat," terangnya.
"Terkait tren desain itu, kita sendiri mengacunya kepada american style," ujarnya menambahkan.
(mso/mso)