Warga Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran mengeluhkan dengan adanya selebaran ajakan untuk masuk ke Negara Islam Indonesia (NII). Selebaran tersebut dipasang di tempat umum.
Keluhan tersebut disampaikan secara langsung oleh Kepala Desa (kades) Margahurip Darwin Sugiantoro kepada Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo dalam acara Jumat Curhat yang dilakukan di Kecamatan Banjaran, Jumat (30/12/2022).
Darwin mengatakan selebaran ajakan tersebut bertebaran di Jalan Raya Astaraja hingga Jalan Soreang Banjaran. Kemudian selebaran tersebut berisi ajakan menjadikan Negara Islam Indonesia di klaster Desa Margahurip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Spanduknya itu banyak, di Jalan Raya Soreang Banjaran, tempat-tempat keramaian, tempat ojek. Tapi udah disobekin sama warga setempat, dikarenakan merasa tercemar," ujar Darwin, selepas kegiatan.
Pihaknya mengaku saat ini telah menenangkan masyarakat dengan adanya selebaran tersebut. Pasalnya hal tersebut membuat masyarakat resah.
"Saya selaku kepala desa berusaha untuk menenangkan keresahan masyarakat dalam rangka melihat dari pada selebaran yang mengatasnamakan perjuangan untuk jihad," ucapnya.
"Tadi sudah saya sampaikan juga kepada ke pak Kapolresta Bandung, dalam rangka penanganan lebih lanjut," tambahnya.
Darwin mengungkapkan selebaran tersebut dipasang oleh orang tak dikenal pada malam hari. Namun para warga tidak sempat mendokumentasikannya.
"Kejadiannya jam 8 malem sampai jam 9. Cuman yang menempelkan tidak sempat terfoto dan langsung melarikan diri. Jadi jihad untuk mendirikan negara Islam," katanya.
Dia menjelaskan selebaran tersebut ditempel dengan jumlah yang banyak. Tetapi selebaran tersebut mengatasnamakan sekretariat di wilayah desa Margahurip.
"Di tempat ojeg ada sekitar 10 lebih lah. Cuma mengatasnamakan sekretariat di wilayah desa Margahurip. Namun di selebaran itu di pangpang di desa Tanjungsari, dengan Desa Kiangroke di pangkalan-pangkalan ojeg," tegasnya.
"Jadi semua menanyakan ke saya, apakah betul ada sekretariat pendaftaran itu. Sudah di cek. Tidak ada aktivitas, rumahnya kosong. Sebelumnya memang tidak ada, baru tadi malam," lanjutnya.
Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan saat ini pihaknya akan mendalami selebaran tersebut. Apalagi hal tersebut merupakan laporan langsung dari masyarakat.
"Kami dalami sumber yang memberikan informasi tersebut," kata Kusworo, selepas kegiatan.
Kusworo menegaskan saat ini akan turun langsung ke lapangan guna mendalami laporan dari warga tersebut. Sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
"Namun demikian saat ini kita langsung turun kelapangan mendalami. Jangan sampai ada riak-riak yang bisa menimbulkan potensi gangguan keamanan di masyarakat," pungkasnya.
(mso/mso)