Pensiun di dunia adu tarik layangan, Lei Fie Kiat yang karib disapa Akiat kini banyak menghabiskan waktu menjadi pengamat dunia layangan di Indonesia.
Ingin hobi layangannya disukai anak-anak, pria yang dijuluki 'The Killer' ini juga kerap melakukan sosialisasi permainan tradisional satu ini ke sekolah-sekolah. Menurut Akiat, hobi bermain layangan kini bersaing dengan bermain game.
"Masih (disukai). Faktor lain game, terganggunya sama main game (digital)," kata Akiat kepada detikJabar di rumahnya yang berada di Jalan Pagarsih, Kota Bandung, Kamis (29/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akiat menyebut, dia kerap diundang ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi. Hal itu dilakukannya agar bermain layangan tidak dilupakan oleh anak-anak kekinian.
"Lewat sekolah (cara mempertahankan hobi), saya dipanggil, materi dasar bikin layangan dan teknik bermainnya," ucap Akiat.
Pria yang akrab disapa 'The Killer', hobi bermain layangan memiliki banyak keuntungan bagi anak, salah satunya melatih motorik anak. "Balancing otak kiri - otak kanan, motorik halus dan motorik kasar," ujarnya.
![]() |
Akiat juga mencontohkan, teknik menarik saat mengadu layangan tarik. Ada yang ditarik dengan cepat ada juga secara biasa.
"Layangan sekali tarik jalan terus, teori juga (harus bisa), bukan main saja ya. Ketika melihat layangan di atas ada koordinasi mata, tangan dan keputusan apa yang harus dilakukan supaya layangannya ikut, ditarik ke bawah ikut ke bawah, miring ke kanan ikut juga, ditarik atau dilepas, itu koordinasi ya," jelasnya.
Menurut Akiat, saat ini juga banyak pemain layangan khususnya teknik adu tarik layangan datang ke rumahnya untuk bersilaturahmi. "Ada yang bertukar pikiran, soal layangan, datang ke rumah, pemain juga," ujarnya
Mengharumkan Indonesia di mata dunia melalui layangan, Akiat ingin jika pemerintah memberi perhatian terhadap permainan tradisional satu ini.
"Pemain banyak banget, cuman sayang dari pemerintah gak turun tangan (tidak ada wadah), kalau pemain banyak. Kalau pemain teknik layangan tarik di Bandung-Jakarta itu banyak," ujarnya.
Prestasinya di dunia adu tarik layangan sudah tidak diragukan lagi. Puluhan tropi dan penghargaan dikoleksinya dan dipamerkan di rumahnya bersama foto hingga kliping koran dan majalah terkait pemberitaan dirinya.
Berikut sederet catatan penting kejuaran layangan yang berhasil ia torehkan di antaranya, Juara I Kejuaraan Dunia Layang-Layang di Kota Dieppe, Prancis (1998), Juara I Kejuaraan Layang-Layang Internasional di Kota Saclay, Prancis (1998), Juara I Kejuaraan Layang-Layang Eropa (sebagai peserta kehormatan) di Kota Pyneneens, Prancis (2000), Juara III Kejuaraan Layang-Layang Dunia di Kota Dieppe, Prancis (2002) dan Juara I Kejuaraan Layang-Layang Dunia di Kota Dieppe, Prancis (2004).
(wip/yum)