Pemprov Jabar meresmikan Masjid Raya Al Jabbar di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Gubernur Jabar Ridwan Kamil bercerita tentang awal hingga makna desain Masjid Al Jabbar.
Kala itu Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Kemudian bertemu dengan Ahmad Heryawan yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jabar, tepatnya pada 2015. Perbincangan itu mengarah pada pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, masjid yang diharapkan sebagai kebanggaan masyarakat Jabar.
"Kemudian berproseslah gagasan itu. Akhirnya, (pembangunan masjid raya) sebaiknya di selatan Kota Bandung, tanahnya leluasa. Sudah ada stadion, dekat dengan stasiun kereta cepat Tegalluar. Diputuskanlah lokasinya di sini," kata Ridwan Kamil dalam sambutannya saat peresmian, Jumat (30/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Raya Al Jabbar dibangun di daerah berpotensi banjir. Sehingga, dibuatlah danau atau kolam retensi. "Ini masjid seolah-olah terapung. Jadi, Al Jabbar berada di danau buatan," kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil.
Kang Emil menjelaskan alasannya tak menggunakan kubah dalam pembangunan masjid. Ia mengatakan tak ada dalil satu pun yang mewajibkan menggunakan kubah. Ia menyebut kubah adalah bentuk bangunan yang mampu membuat suara bergema.
"Insipirasi masjid ini adalah datang dari rumus matematika, di bawah ada 10 bentuk kurva, di atasnya lima, kemudian jadi empat, jadi dua dan atasnya satu," ucap Kang Emil.
"Kemudian, Al Jabbar ini adalah asmaulhusna, artinya Mahaperkasa, Mahajuara. Ketiga, nama Jabar adalah singkatan dari Jawa Barat," kata Kang Emil menambahkan.
Lebih lanjut, Kang Emil menjelaskan Masjid Raya Al Jabbar menggunakan teknologi ramah lingkungan. Masjid ini memilik 27 pintu yang namanya diambil dari daerah di Jabar.
Masjid Raya Al Jabbar dibangun di lahan seluas 25 hektare. Masjid ini mampu menampung sekitar 50 ribuan jemaah. Kemudian, dilengkapi dengan museum sejarah Islam, sejarah Rasulullah, 25 nabi, dan perkembangan Islam di Nusantara.
"Sehingga kami harapkan orang datang ke sini. Salat, doa pulangnya dapat ilmu. Dan, pulang bahagia," ucap Kang Emil.
Kang Emil juga berencana bakal membangun akses. Rencananya, akses kendaraan roda empat yang menuju Masjid Raya Al Jabbar bisa langsung datang dari pintu Tol 149 KM.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam sambutannya menyampaikan kekagumannya dengan Masjid Raya Al Jabbar. Ia menyebut pembangunan masjid raya ini adalah peradaban baru di Jabar.
"Selamat warga Jabar atas diresmikannya masjid ini. Desain luar biasa, taman luar biasa. Masjid yang indah di Indonesian," ucap menteri yang akrab disapa Zulhas itu.