Pandangan Mata: Bencana dari Bawah Tanah Hancurkan Rumah di Sukabumi

Visual 360

Pandangan Mata: Bencana dari Bawah Tanah Hancurkan Rumah di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 30 Des 2022 07:00 WIB
Enung di depan rumahnya yang hancur akibat pergeseran tanah di Nyalindung Sukabumi
Enung di depan rumahnya yang hancur akibat pergeseran tanah di Nyalindung Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Pergerakan tanah terus dirasakan warga di Desa Pasir Suren, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bahkan dalam kurun waktu sepekan terakhir, 20 rumah yang sebelumnya berstatus rusak sedang dan ringan tiba-tiba roboh.

Kondisi ini diperparah dengan hujan deras yang mengguyur lokasi dalam jangka waktu lima hari berturut-turut. Getaran hingga gemuruh dirasakan warga yang memilih bertahan di lokasi tersebut.

"Kalau hujan itu warga (Kampung) Nyalindung tidak bisa tidur mereka keluar semua karena merasa ketakutan. Kami miris, walaupun kami sudah ngontrak terus memantau, ternyata warga di sini banyak ada adik kami di sini," kata Enung Nuraeni (43), warga setempat kepada detikJabar, Kamis (29/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah milik Enung kembali hancur Kamis (29/12/2022) pagi tadi, kali ini bagian depan gongsol rumahnya yang ambruk setelah sebelumnya bagian dalam rumah Enung porak poranda. Diketahui rumah Enung sudah mulai ditinggalkan sejak Maret 2021 silam.

ADVERTISEMENT

Kades Pasir Suren, ME Zailani berhitung ada 200 Kepala Keluarga (KK) terdampak, mereka tinggal di 190 rumah. Sementara rumah yang tidak bisa ditempati sebanyak 60 rumah.

"Hingga saat ini ada 200 KK terdampak, sekitar 190 rumah terdampak dan yang tidak bisa ditempati sekitar 60 rumah. Sebagian ada yang memilih untuk bertahan, meskipun dihantui ketakutan karena retakan," sambungnya.

Tiap saat getaran terus dirasakan, terlebih saat hujan datang. Ukuran retakan membesar dan memanjang menghancurkan bangunan yang dikintasinya.

"Kalau kondisi warga hari seperti kita ketahui bersama, ini sudah terbukti. Kalau kita hitung hari demi hari pergesereran tanah dari sekian sentimeter mungkin sekarang sudah beberapa meter mungkin bisa jadi," ucapnya.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads