Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (26/12/2022). Dari mulai seorang gadis tewas dibunuh kakek tiri di Tasikmalaya hingga karakter Bandung yang perlahan pudar.
Berikut rangkuman beritanya di Jabar hari ini:
Gadis di Tasikmalaya Tewas Dibunuh Kakek Tiri
Siswi SMP beinisial PA (13) tewas di rumah neneknya saat sedang makan. Pelaku dalam pembunuhan ini, yakni M (7) yang merupakan kakek tirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo menuturkan pelaku M sakit hati atas ulah cucu tirinya. Sebab, sebelum tragedi pembunuhan itu, cucunya sempat mendengar ada suara jendela kamar berbunyi.
"Korban ini lagi di rumah sendiri. Tiba-tiba dengar suara jendela kamar bunyi. Dipanggil lah neneknya dalam bahasa Sunda, Ma, ma. Tidak menyahut justru malah terdengar suara tapak kaki yang lari." ujar Ari di Mapolres Tasikmalaya, hari ini.
Ari menuturkan saat itu korban melihat sosok tersebut serupa dengan kakeknya. Dari pengakuan sang kakek, cucunya ini lantas menyebarkan informasi itu ke warga lain.
"Pas dilihat ciri-ciri kakek tirinya yang lari. Hingga dia cerita ke temennya dan menyebar," kata Ari.
Sakit hati itu pun terus dibawa sang kakek. Hingga akhirnya, pelaku melihat korban sedang sendiri di rumah neneknya di antara pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB. Saat itu, siswi SMP Culamega tersebut sedang makan siang.
Korban dicekik hingga tak berdaya. Tak sampai di situ, korban juga dibacok golok di bagian kepalanya.
Kematian korban membuat geger. Polisi pun bergerak melakukan serangkaian penyelidikan. Hasil penyelidikan, polisi mengungkap pelaku pembunuhan tersebut.
"Kami sudah melakukan olah TKP, pemeriksaan terhadap saksi juga, mengumpulkan serta menyita barang bukti, upaya penyelidikan dengan unit K3 (anjing pelacak), mengirimkan barang bukti ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, dan melakukan autopsi terhadap korban. Ancaman pelaku 15 tahun penjara," pungkas Ari.
Sementara itu, M mengakui perbuatannya. Di hadapan penyidik, M mengaku kesal dengan tingkah cucu tirinya itu.
Pelaku baru menetap dengan sang cucu setahun terakhir. Meski punya rumah, M memilih tinggal di rumah nenek korban.
"Ngalawan mah jarang, tapi kehel. Kehelna nyebarkeun ka batur da basa poe minggu aya anu deuk asup ka imah, disangkana abdi. (Ngelawan jarang, tapi kesal. Kesalnya menyebarkan ke orang lain ada yang mau masuk ke rumah, dikira saya)," kata M.
Meski sudah habisi nyawa sang cucu tiri, pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan. Dia pun pasrah atas nasibnya kini. "Kumaha deui atuda geus kajadian (Bagaimana lagi sudah kejadian)," kata M.
Bocah di Sukabumi Tewas Terbakar
Bicah berumur tiga tahun tewas dalam insiden kebakaran yang melalap enam rumah terbakar hebat di Kampung Bojonglopang RT 025/005 Desa Panumbangan Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. Lokasi kebakaran terjadi di eks pasar sekitar pukul 07.00 WIB, hari ini.
Peristiwa kebakaran itu diduga akibat hubungan pendek arus listrik. Kondisi rumah diketahui semi permanen, bekas los pasar yang digunakan sebagai tempat tinggal.
"Lokasi kebakaran di pasar yang tidak terpakai dipakai dihuni dijadikan rumah, diduga kebakaran dikarenakan ada arus pendek di bagian tengah rumah Ujang (50) lalu merembet ke rumah lainnya," kata Kapolsek Jampang Tengah AKP Isep Nurdin dalam keterangannya kepada detikJabar.
Ujang diketahui tinggal bersama cucunya yang masih berusia 3 tahun bernama Sifa, saat kejadian korban tengah tertidur di dalam kamarnya. Api dengan cepat merembet rumah Ato, Opang dan Ece sementara dua bangunan tidak di huni.
"Satu orang balita yang sedang tertidur di kamar meninggal dunia dan api merusak 4 rumah yang di huni lainnya," imbuh Usep.
"Kami kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran dan menghimpun keterangan saksi-saksi. Sampai sekitar pukul 09.40 WIB saat ini api sudah padam," sambungnya.
Penumpang Terlantar Akibat Bus Telat Datang ke Terminal Ciamis
Setelah libur lebaran, sejumlah Penumpang bus di Terminal Ciamis, Jawa Barat sempat telantar beberapa jam, hari ini. Penyebabnya bus dari arah Jakarta ke Ciamis terlambat datang masuk diduga karena arus lalu lintas yang cukup padat.
Terlihat para penumpang dengan membawa barang bawaan duduk-duduk di pinggir lintasan bus. Mereka sudah menunggu kedatangan bus sekitar 1 jam. Penumpang tersebut tujuan Bandung, Bogor, Bekasi dan Jakarta.
Syamsul Rahman, salah satu penumpang dari Ciamis tujuan Bogor menunggu kedatangan bus sejak pukul 07.00 WIB. Namun sudah menunggu hingga 1 jam, bus tak kunjung datang. Syamsul bersama keluarganya rencana ke Bogor untuk mengunjungi anaknya yang tinggal di sana sambil liburan.
"Dari Ciharalang Ciamis mau ke Parung Bogor bersama, di sini dari pagi," ungkapnya.
Syamsul menyebut sudah sering ke Bogor dan biasanya bus sudah masuk Terminal Ciamis pada pukul 08.00 WIB. Namun menurut keterangan dari pihak operator, bus baru masuk diperkirakan pukul 08.30 WIB.
"Biasanya jam setengah 8 atau paling telat jam 8, bus sudah ada. Jadi harus menunggu lebih lama," katanya.
Sementara itu, Cecep, salah seorang Pengurus Operator Bus, mengakui adanya keterlambatan bus akibat kepadatan arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Jawa. Bus terlambat datang pada musim liburan ini bisa mencapai 4 jam.
"Kalau Jakarta ke Jawa itu biasanya 8 jam, kalau sekarang bisa sampai 12 jam. Jadi molor sekitar 4 jam. Bus belum datang itu kendalanya macet," kata Cecep.
Cecep menyebut peningkatan penumpang pada musim liburan kali ini cukup signifikan baru terjadi dari arah Jakarta ke Ciamis. Namun penumpang dari Ciamis ke Jakarta belum terlihat ada peningkatan.
"Ada peningkatan penumpang dari Jakarta sampai 80 persen. Kalau dari sini biasa-biasa saja,"pungkasnya.
Respons Walkot Yana soal Camat Lakukan Pelecehan
Pemkot Bandung membebastugaskan seorang camat yang diduga terjerat kasus pelecehan. Wali Kota Bandung Yana Mulyana masih mengkaji terkait sanksi terhadap pelaku.
Yana mengatakan untuk menentukan sanksi terkait kasus tersebut diputuskan melalui ad hoc. Ia menyebut ad hoc tersebut terdiri dari dinas terkait, inspektorat dan BKPSDM.
"Pemerintahan itu kan dicek, diklarifikasi semuanya ternyata benar tentang laporan itu (dugaan kasus pelecehan seksual). Hasil laporan ad hoc, saya ambil (sanksi) dibebastugaskan. Jadi sekarang Plt mulai 22 (Desember), saya sudah tanda tangan," kata Yana kepada awak media di Balai Kota Bandung, hari ini.
Yana mengaku belum bisa menyebutkan terkait sanksi lainnya. "Apakah dia berubah, memperbaiki kesalahan atau tidak. Kalau ini kan bisa saja apakah nanti dikurangi, atau ditambah sanksinya. Kita lihat," ucap Yana.
Sata ini belum ada hasil tentang sanksi lainnya. Namun, Yana menegaskan camat yang menjadi pelaku dugaan pelecehan sudah dibebastugaskan dari jabatannya, dan dipindah tugaskan.
"Saya lihat rekomendasi dari ad hoc memang harus ada sanksi yaitu dibebastugaskan sekarang. Potensi lanjutannya nanti kita lihat," kata Yana.
Yana juga tak menampik ada beberapa sanksi yang direkomendasikan ad hoc. Tapi, lanjut Yana, sanksi yang telah diputuskan itu sesuai dengan kesalahan yang dilakukan pelaku.
Hilangnya Karakter Budaya Bandung
Identitas atau karakter Bandung mulai pudar, hal itu membuat budayawa3 Bandung resah. Bandung kala dulu memiliki karakter yang kuat, karakter sebagai Kota Pendidikan, Kota Kembang, Paris van Java, hingga medan perjuangan bagi pejuang bangsa. Perlahan, identitas Bandung memudar.
Acil Bimbo yang merupkan musisi legendaris secara lantang menyebut identitas Bandung telah memudar. Acil menilai tak banyak yang memberikan perhatian terhadap persoalan yang membuat identitas Bandung memudar. Ia menganggap jaga lembur sangat penting diimplementasikan sebagai gerakan sosial budaya yang tujuannya mengembalikan identitas Bandung.
"Harus ada gerakan intelektual. Bagi saya, karakter itu yang paling penting. Bandung itu kota intelektual, pendidikan, budaya, perjuangan, Paris van Java, dan lainnya. Sekarang tidak dirawat," kata Acil saat berbincang dengan detikJabar hari ini.
Acil mengungkapkan, Bandung tak hanya kehilangan identitas. Tetapi, aset dari berbagai bidang, seperti budaya, kesenian dan ketokohan.
"Ingin budayawan dan seniman itu dijadikan aset. Tokoh politik juga itu aset, ekonom juga dan lainnya," ucap Acil.
Acil saat ini aktif keliling desa-desa untuk menggaungkan gerakan jaga lembur. Ia merawat merawat budaya leluhur. Ia berupaya membentangi agar aset apapun dari desa, termasuk tradisi tak hilang.
Acil juga merasa tak banyak gerakan-gerakan yang menunjukkan bahwa Bandung tempat orang-orang intelektual. Ia rindu gerakan intelektual di Bandung. "Bandung itu Kota Pendidikan. Harusnya, ada gerakan (intelektual), imej bahwa orang-orang Bandung itu intelektual dianggap orang lain," ucap Acil.
Dikutip dari jurnal yang diterbitkan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung pada 2010, yang disusun Nandang Rusnandar berjudul 'Sejarah Kota Bandung dari Bergdessa (Desa Udik) Menjadi Bandung Heurin ku Tangtung (Metropolitan), menuliskan tentang Kota Bandung dari masa ke masa. Salah satunya tentang perkembangan Bandung sebagai Kota Pendidikan.
Dalam jurnal itu menyebutkan, Kepala Arsip Negara di Batavia pada 1935 Ec Godee Moisbergen mencatat bahwa pada 24 April 1820, Residen Priangan yang berkedudukan di Cianjur mengadakan inspeksi di Kota Bandung. Muncul kesepakatan untuk membangun sekolah di Bandung.
Tiga tahun setelah itu, dibangun empat sekolah gubernement (negeri), yaitu Sekolah Dasar Bumi Putera di Karangpamulang, Frobelschool atau taman kanak-kanak dan sekolah dasar khusus bagi orang Eropa, dan Ambachtschool atau sekolah pertukangan.
"Dengan munculnya sekolah tersebut maka Bandung mendapat julukan Kota Pendidikan," tulis Nandang Rusnandar dalam jurnalnya seperti dikutip detikJabar.
Nandang juga menceritakan kala itu Bandung menjadi tempat impian para orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Tak hanya berhenti di situ, pada tahun 1866, di Bandung Kweekschool atau sekolah guru yang kemudian dijuluki pribumi sebagai 'Sekolah Raja'.
"Sejarah pun mencatat dalam bidang pendidikan, Bandung merupakan daerah yang paling maju dibanding dengan daerah lainnya di Nusantara ini. Hal tersebut berkat usaha dan kerja keras para onderneming perkebunan yang memajukan bidang pendidikan," tulis Nandang.
Dulu, Bandung perkasa dan jawara pendidikan di Indonesia. Nandang dalam jurnalnya menyebutkan sejak zaman Hindia Belanda pembangunan fasilitas pendidikan di Bandung tumbuh subur, seperti OSVIA dan MOSVIA, yakni sekolah para calon pegawai pamongpraja yang didirikan pada tahun 1879. Kemudian sekolah ini dikenal dengan sebutan Sakola Menak. Di samping itu ada pula sekolah lainnya seperti Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah pertama.
Singkatnya, estafet peresmian sekolah tinggi di Bandung kemudian ramai. Salah satunya Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diresmikan pada 1920. ITB adalah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia. Kemudian, Departemen Perekonomian Hindia Belanda, pada tahun 1934 mendirikan sekolah Textiel Inrichting Bandoeng, yang dikenal sebagai Institut Teknologi Tekstil.
Sementara itu, catatan dalam jurnal Nandang juga menceritakan awal munculnya julukan Paris van Java. Bandung memang berbeda dengan Malang yang didesain sebagai Kota Belanda di daerah tropis. Malang dibuat sebagai kota yang menyerupai Belanda. Sementara, pembangunan di Kota Bandung kala itu dinilai kurang memperhatikan sifat-sifat kedaerahannya.
Sehingga arsitek Hendrik Berlage memberikan julukan Bandoeng Parijs van Java. Julukan Bandoeng Parijs van Java muncul ketika Congres Internationaux d`architecture moderne (CIAM) yang diselenggarakan di kota Chateau de la Sarraz, Swiss pada bulan Juni 1928. Perwakilan arsitek dari Bandung pada waktu itu adalah Hendrik Berlage.
"Ia menyindir bahwa Kota Bandung dalam pembangunannya yang berkiblat kebarat-baratan dan lebih terpaut ke Kota Paris, tidak menonjolkan ciri khas tropisnya dan tidak mencerminkan kepribadian yang mandiri," tulisan Nandang.
Berawal dari sindiran itu, Paris van Java rupanya menjadi populer. Selain itu, julukan ini juga sejalan dengan maraknya aktivitas perkebunan di sekitar Kota Bandung pada awal abad XX, tumbuh pul bangunan-bangunan untuk kepentingan orang perkebunan seperti hotel, kantor, pertokoan dan tempat hiburan, termasuk sekolah. Termasuk, pusat perbelanjaan khusus orang kulit putih, di sepanjang Jalan Braga.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna menilai keresahan budayawan tentang memudarnya identitas Bandung harus disikapi serius. Ema mengatakan pemerintah dan masyarakat harus bergandengan untuk mengembalikan karakter Bandung.
"Ya, yang saya tangkap dari ungkapan Kang Acil ini adalah membangun karakter. Upaya untuk mengembalikan karakter ini jangan sampai ilang, sekarang harus adaptasi dan lebih visioner," ucap Ema.
Ema mengaku bakal membangun komitmen dengan berbagai pihak untuk mengembalikan karakter Bandung. "Karakter harus dijaga. Komitmen dan kolaborasi harus dilakukan, pemerintah harus melebur dengan masyarakat," ucap Ema.