Cara ITB Agar Buku Dianggap Keren di Mata Anak Muda

Cara ITB Agar Buku Dianggap Keren di Mata Anak Muda

Oris Riswan Budiana - detikJabar
Kamis, 22 Des 2022 21:46 WIB
ITB Press Store.
ITB Press Store. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Institut Teknologi Bandung (ITB) punya cara sendiri untuk membuat generasi muda, khususnya mahasiswa, agar lebih dekat dengan buku. Bahkan, mereka diharapkan nantinya memiliki paradigma bahwa membaca buku adalah hal keren.

Langkah yang ditempuh adalah menghadirkan ITB Press Store yang berlokasi di Gedung STP ITB Lantai 1, Jalan Ganesa, Kota Bandung. Tempat ini baru diresmikan oleh Rektor ITB Reini Wirahadikusumah pada Kamis (22/12/2022).

Reini mengatakan ITB Press Store itu sudah dicita-citakan sejak lama. Ia pun berharap kehadiran fasilitas itu bisa memberi dampak positif bagi generasi muda, terutama mahasiswa ITB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah cita-cita ITB dari dulu memiliki store sepert ini. Sebetulnya ITB Press Store seperti ini sudah ada di kampus ITB, namun memang kecil. Anak muda zaman sekarang kan beda, apalagi saya melihat kampus lainnya sudah punya, jadi kenapa tidak ITB juga (punya). Apalagi ini bisa membantu anak muda berliterasi, ya minimal untuk lingkungan anak muda Jawa Barat," kata Reini dalam keterangan yang diterima detikJabar.

Hadirnya ITB Press Store juga diharapkan akan membantu generasi muda bisa lebih dekat dengan buku. Apalagi, fasilitas yang ada dinilai kekinian dan diharapkan membuat generasi muda tertarik datang ke lokasi. Sehingga perlahan mereka bisa memiliki anggapan bahwa membaca itu keren.

ADVERTISEMENT

"Kalau orang lihat took bukunya sudah menyenangkan, bukunya bagus-bagus, apalagi ada story telling-nya, bisa jadi maka membaca itu 'cool', menjadi kutu buku itu keren. Apalagi anak muda sekarang kan memang suka yang keren," tuturnya.

ITB Press Store.ITB Press Store. Foto: Istimewa

Reini juga menyebutkan hadirnya ITB Press Store itu juga menjadi salah satu cara ITB mendekatkan diri kepada masyarakat. Sehingga kesan kurang terbuka kepada masyarakat diharapkan akan luntur.

"ITB saat ini memang dinilai seperti sibuk sendiri, tidak peduli dengan masyarakat. Padahal bukan begitu, kami memang kewalahan dengan urusan ITB sendiri, sehingga terkesan kurang terbuka dengan masyarakat. Dan ini salah satu cara kami membuka diri dan memberikan kesempatan untuk masyarakat mengenal lebih dekat dengan ITB dan mengajak hayu maju bersama," jelasnya.

Sementara itu, Direktur ITB Press Store Alga Indria mengatakan ITB Press Store merupakan jembatan antara penulis dan pembaca, bukan hanya penerbitan buku dari kalangan internal ITB/ Mereka yang berasal dari luar ITB juga punya kesempatan terbuka.

"Pidi Baiq juga sudah berminat untuk menerbitkan bukunya bersama kami, ada juga beberapa nama dari penulis luar yang memang sudah menerbitkan bukunya dengan ITB Press Store," ujar Alga.

Alga juga menyebutkan ITB Press Store merupakan bagian dari perancanaan dan pengembangan bisnis ITB dalam mengembangkan bisnis penerbitan buku, kebutuhan berbagai alat dan sarana-prasarana pembelajaran civitas akademika ITB dan umum.

"Kami juga menyediakan berbagai layanan Ganeshirt yang merupakan merchandise ITB, Ganesha Tecnoprint dan elektronik yang menunjang kebutuhan mahasiswa bekerjasama dengan store resmi di Indonesia. Sehingga ITB Press Store ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi siapapun yang datang ke Bandung," ungkap lulusan ITB Tahun 1998 ini.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads