Di Jawa Barat, peristiwa dan berita viral yang membetot perhatian publik beberapa kali menjadi topik dari media massa, tidak terkecuali detikJabar. Mulai dari bos warteg yang menikahi pegawainya, santri yang tewas terbakar hidup-hidup hingga pemuda Cirebon yang dituduh jadi hacker Bjorka.
Kisah Cinta Bos Warteg yang Nikahi Pegawai Muda di Bandung
Rohani dan Wini (Foto: Kolase detikJabar)
|
Dalam video yang tersebar, tidak ada keterangan yang menjelaskan tentang video tersebut. Banyak warganet yang beranggapan jika pasangan tersebut merupakan ayah dan anak.
detikJabar bertemu dengan Rohani dan Winni di Wartegnya yang berada di Jalan Solontongan, Lengkong, Kota Bandung belum lama ini. Rohani mengatakan Winni ia pinang setelah dirinya ditinggalkan oleh istrinya yang meninggal dunia Bulan Juli 2021 lalu karena sakit.
"Kenal Neng Winni tadinya pas waktu ada almarhumah istri. Dulu ikut kerja dan setelah almarhumah kena sakit dan meninggal Neng Winni langsung keluar," kata Rohani.
Winni memilih keluar, karena warteg milik Rohani tutup sementara sekitar 10 hari dan Winni pun memilih kembali ke pekerjaan lamanya, bekerja di konveksi.
"Bulan Juli 2021 istri meninggal, libur gak jualan selama 10 hari. Lalu jualan lagi tapi enggak pakai jasa Winni. Lama kemudian saya butuh tenaga kerja warung nasi. Nyari-nyari, dapat, tapi banyak yang enggak betah, ganti lagi karyawannya," ungkapnya.
Rohani pun teringat mantan karyawannya Winni, tidak menunggu lama dirinya langsung menghubungi Winni, setelah dihubungi dan diajak kembali bekerja, Winni pun mengatakan siap bergabung kembali.
"Pada akhirnya saya mendapatkan kembali kontak Winni dan saya kontakan lagi dan menanyakan tentang pekerjaan seperti dulu di situ Winni menanggapi serius mau ikut kerja. Saya janjikan di bulan Januari 2022," ujarnya.
Mulai saat itu, komunikasi berjalan dengan lancar bahkan komunikasi antara Rohani dan Winni lebih intens.
"Januari itu saya buka lowongan lagi. Akhirnya tak aku duga tak aku sangka tahu tahu kontakan itu menjadi komunikasi yang mendalam yang mengarah pada hal romantis," ucapnya.
Bulan Januari pun tiba, Winni kembali datang ke warteg milik Rohani untuk bekerja. Beberapa hari setelah itu, Rohani pun menyatakan cintanya kepada Winni dan Winni pun menerimanya.
Seperti diketahui, Rohani merupakan duda beranak dua dan Winni merupakan janda beranak satu. "Saya pun langsung ke Ciamis melamar ke orangtua Neng Winni. Alhamdulilah nikah Tanggal 19 Januari 2022 di Ciamis," ujarnya.
"Tidak ada acara mewah, acaranya sederhana," pungkasnya.
Kipas Angin Baru Jadi Pemicu 8 Santri Tewas Terbakar di Karawang
KEBAKARAN PESANTREN DI KARAWANG (Foto: ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar
|
Insiden kebakaran maut itu terjadi pada Senin (21/2), pukul 15.00 WIB. Polisi menyebut sumber api dipicu korsleting kipas angin yang berada di gedung lantai dua atau asrama santri.
Bangunan yang terbakar itu diklaim anyar. Pemilik Ponpes Miftahul Khairot KH Agus Abdullah mengungkapkan tempat yang dilalap api ini baru dibangun 10 hari.
"Kejadian kebakaran ini tidak terduga. Saya tidak bisa memperkirakan adanya musibah ini, padahal bangunannya baru 10 hari dibangun," kata Agus, Senin (21/2).
Ponpes Miftahul Khoirot berlokasi di Dusun Krajan Barat, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang. Sebanyak 750 santri menghuni ponpes tersebut.
"Totalnya 750 santri dan di ruang yang baru itu ada 50 santri umur 7 sampai dengan 12 tahun. Tapi di lantai dua itu tempat tidurnya ada tiga ruang, terkadang tidak pasti jumlah yang tidurnya," kata Agus.
Berdasarkan keterangan saksi yang dimintai keterangan polisi, api muncul akibat korsleting kipas angin. Agus menegaskan kipas angin yang memicu kebakaran maut itu padahal masih baru.
"Kipas anginnya baru dibeli," kata Agus.
Kebakaran itu mengakibatkan delapan santri meninggal. Sejumlah santri lainnya terluka. "Dari laporan petugas ada 12 korban. Delapan meninggal dan tiga orang tengah kritis di RSUD Karawang, luka bakar berat," ucap Agus.
DPRD Bandung Batal Beli Puluhan Ponsel Mewah Senilai Rp 1 M
Ilustrasi ponsel (Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa)
|
"Menanggapi berita yg muncul terkait pengadaan smartphone, maka kami pimpinan DPRD menginstruksikan ke Setwan (Sekretariat DPRD) anggaran tersebut dibatalkan," kata Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan kepada wartawan di Jl Sukabumi, Selasa (22/2/2022).
Tedy mengakui usai anggaran itu viral, ia banyak mendapat desakan dari berbagai pihak. Akhirnya, pimpinan DPRD Kota Bandung memutuskan anggaran pengadaan ponsel 'sultan' itu batal dilakukan.
"Tentunya kami di DPRD mendengar, kami dapat masukan dari beberapa fraksi mengenai permasalah ini. Kami ucapkan terima kasih atas berbagai masukannya, Insya Allah kami masih komitmen bekerja untuk kepentingan masyarakat," ucapnya.
"Ya nanti kita bahas mau digunakan untuk apa anggarannya," pungkasnya.Tedy memastikan, usai anggaran itu dibatalkan, pagu anggarannya akan dialihkan bagi kepentingan masyarakat Kota Bandung. Namun, ia belum bisa memastikan seperti apa teknis yang dilakukannya nanti.
Sebagaimana diketahui, Sekretariat DPRD Kota Bandung tengah jadi sorotan. Pasalnya, lembaga legislatif ini berencana membeli smartphone baru sebanyak 47 unit dengan total pagu anggaran Rp 1.085.648.300 atau Rp 1,085 miliar.
Rencana tersebut tertuang dalam laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP), Senin (21/2/2022), dengan nama paket pengadaan smartphone dan kode 31161257.
Bila dirinci, setiap anggota DPRD akan mendapat ponsel 'sultan' seharga Rp 23.085.106 per unit. Sontak, rencana pengadaan ini pun langsung disorot tajam dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga aktivis antikorupsi di Kota Bandung.
Aksi 'Joget Telanjang' Saat Bangunkan Sahur Bikin Geger Subang
Tangkapan layar aksi joget 'telanjang' sahur open BO yang viral (Foto: Istimewa)
|
"Itu waria. Sudah kita periksa. Jadi dia itu cowok semua. Gayanya kayak cewek. Cowok semua," ucap Kapolres Subang AKBP Sumarni kepada detikJabar, Jumat (22/4/2022).
Sumarni menuturkan, ada tiga pria bergaya wanita yang berada di dalam kamar tersebut. Mereka sengaja melakukan aksi joget-joget tersebut.
"Yang joget sudah diperiksa, dia laki-laki," kata Sumarni.
Sumarni juga menegaskan bila mereka tidak telanjang saat berjoget. Dari hasil pemeriksaan, kata Sumarni, mereka berjoget dengan menggunakan pakaian berwarna menyerupai kulit.
"Jadi itu bukan telanjang. Dia pakai kostum kayak warna kulit lah. Jadi bukan telanjang," jelas Sumarni.
Seperti diketahui, Aksi joget 'telanjang' itu viral di medsos. Sebagaimana dilihat detikJabar pada Jumat (22/4/2022) siang, salah satu akun Instagram mengunggah video aksi anak-anak membangunkan sahur di depan sebuah bangunan yang seperti hotel.
Bahkan, anak-anak yang membangunkan sahur menggunakan beduk itu berteriak 'open BO' ke arah salah satu jendela kamar yang terbuka.
"Open BO ayo sahur....," teriak anak-anak diiringi tabuhan beduk.
Dari arah jendela yang terbuka tersebut, terlihat ada orang yang berjoget. Dalam narasi unggahannya disebutkan bila ada wanita yang berjoget-joget tanpa busana.
Sementara dalam video, memang tak terlihat jelas apakah orang tersebut telanjang atau tidak. Sebab, video yang menunjukkan orang berjoget itu tampak diburamkan.
Viral Pria Ngaku Polisi Gebrak Ambulans di Sukabumi
Pria mengaku polisi menggebrak ambulans di Sukabumi (Foto: istimewa)
|
Adegan itu direkam Irfan Fadilah, sopir ambulans RSUD Jampang Kulon. Ia menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.45 WIB, Rabu (20/4/2022) di Jalan Raya Cikembar, tepat di dekat Pabrik GSI.
Saat itu dia tengah membawa pasien bayi berusia 60 hari. Pasien itu dirujuk dari RSUD Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi ke Bunut atau RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"Kejadiannya sebelum buka puasa sekitar 17.45 WIB ada di kronologis di video. Saya sedang membawa pasien ke Bunut, pasien bayi 60 hari keluhan kejang. Kondisi oksigen terbatas, kalau misalkan saya turun juga enggak tahu, dalam kondisi pasien saya, jadi prioritas pasien saya dulu," kata Irfan yang mengaku sengaja tidak banyak berbicara saat pria itu datang dan membentak.
Dari awal video, pria itu juga terlihat sudah berdiri di samping kendaraannya yang terlihat melintang jalan. Dari jauh pria itu sudah menatap ambulans yang akan melintas,
"Ya kaget lah, saya juga enggak berbuat apa-apa dan memang biasa prosedurnya seperti itu, kondisi rotator nyala, lampu hazard nyala, sirine nyala semua nyala. keadaan emergency saya bawa pasien kejang," ungkap Irfan.
Dalam video itu, pria dengan kemeja krem itu terlihat penasaran dan melongok ke belakang ambulans dari arah kursi sopir. Ia ingin memastikan ambulans tersebut memang membawa pasien atau tidak.
"Bener enggak, hah bener nggak. Saya polisi tahu nggak," kata pria itu, saat akan pergi dia juga terlihat berusaha menepis kamera yang dipegang sopir.
"Iya seperti yang ada di video itu, saya tidak mengeluarkan statemen apa-apa, saya bilang kalau mau liat pasien lihat aja saya enggak perlu turun. Kalau turun menyita waktu juga kalau turun. Dia tahu di dalam ada pasiennya, makanya balik lagi," ungkap Irfan.
Irfan memastikan tidak ada kontak fisik langsung antara pria tersebut dengan dirinya. "Sempat nepak (menepis) handphone, tidak sempat memukul atau apa. Tidak ada kontak fisik, (badan mobil) sempat digebrak. Kalau lihat posisi kendaraannya enggak tahu dari parkiran kayaknya. Mungkin mau keluar dari arah kiri dan kanan macet lalu datang saya entah panik atau tidak kurang tahu," ungkapnya.
"Langsung nyamperin sendiri, seperti itu mengakunya polisi, saya enggak tahu mau polisi mau presiden saya enggak tahu. intinya saya lagi tugas nganterin pasien, harus sampai ke tempat tujuan dengan tepat waktu," sambungnya menambahkan.
DetikJabar mencoba menghubungi pihak Polres Sukabumi menanyakan kejadian tersebut, namun hingga saat ini belum ada keterangan yang diberikan.
Said Fikriansyah, Pria Asal Cirebon yang Dituduh sebagai Hacker Bjorka
Foto: Kolase detikJabar
|
"Kemudian, kita terus menyelidiki karena sampai saat ini memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh tim dan polisi. Tetapi belum bisa diumumkan," ujar Menko Polhukam Mahfud Md seperti dikutip dari detikNews, Rabu (14/9/2022).
Sementara itu, telah beredar kabar jika Hacker Bjorka merupakan warga Cirebon, Jawa Barat. Dari kabar yang beredar juga disebutkan jika nama asli dari Hacker Bjorka adalah Muhamad Said Fikriansyah, warga Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
detikJabar sempat mendatangi alamat yang disebutkan dan bertemu langsung dengan Muhamad Said Fikriansyah. Berdasarkan pantauan di lokasi, kediaman Muhamad Said Fikriansyah ini berada di sebuah gang kecil di Desa Klayan.
Menanggapi kabar yang beredar terkait dengan Hacker Bjorka, Muhamad Said Fikriansyah secara tegas membantah tuduhan jika dirinya adalah Bjorka, seorang hacker yang belakangan menjadi sorotan di Indonesia.
"Kalau dituduh Bjorka, saya bukan Bjorka. Perlu diingat saya itu bukan Bjorka," kata Muhamad Said Fikriansyah (17) saat berbincang dengan detikJabar di kediamannya, Rabu (14/9/2022).
Sehari-harinya, Muhamad Said mengaku bekerja sebagai editor video. Untuk itu, ia sendiri mengaku heran dan sangat terganggu dengan adanya tuduhan tersebut.
"Jujur saya merasa terganggu banget (Dituduh Bjorka)," kata dia.
Sebelumnya tudingan itu datang dari akun instagram@volt_anonym yang menyebut Hacker Bjorka disebut memiliki nama asli Muhammad Said Fikriansyah. Sebelumnya akun itu menyebut bahwa Bjorka tidak benar-benar melakukan pencurian ratusan juta informasi pribadi.