Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengaku optimis proyek pengerjaan flyover Nurtanio ini bisa dilakukan tahun 2023. Kendati saat ini proses negosiasi masih alot.
Ema menjelaskan ada satu hingga dua orang yang masih belum dibebaskan lahannya untuk penetapan lokasi (penlok) proyek tersebut. Musyawarah terus dilakukan.
"Mereka sudah mulai bergeser sikapnya, sudah mulai mendukung. Kita juga musyawarah yang baik, tapi ganjalannya adalah mereka masih menawarkan harga di luar regulasi. Walaupun yang mengeksekusi bukan kita, itu uangnya Kementerian PUPR," ucap Ema kepada detikJabar, Kamis (22/12/2022).
Ema tak menyebut harga yang diminta warga yang ingin membebaskan lahannya itu. Namun, Ema menegaskan hingga saat ini proses negosiasi masih dilakukan.
"Saya punya keyakinan bahwa ini akan on schedule. Jadi, kalau ini berjalan dengan baik, maka sesuai jadwal dan pengerjaannya bisa dilakukan Agustus 2023. Dan, itu akan mulai dimanfaatkan 2024, kalau ini bisa terjadi manfaatnya akan terasa untuk semua orang," kata Ema.
Sebelumnya, pemerintah pusat tengah mengupayakan pembebasan lahan untuk flyover Nurtanio atau Garuda. Pembangunan flyover ini secara anggaran dibantu Pemprov Jabar.
"Buahbatu pengadaan lahan oleh Pemprov Jabar, dan Nurtanio tahun ini pembebasan lahan. Ini sedang appraisal (penilaian) dengan koordinasi Pemkot Bandung untuk percepatan penlok (penetapan lokasi)," kata Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi Jabar Kementerian PUPR Dedy Haryadi usai menghadiri Bandung Menjawab di Taman Sejarah, Rabu (5/10/2022).
Dedy mengatakan pembangunan flyover Nurtanio bakal lebih didahulukan ketimbang Buahbatu. Sebab, pembangunan flyover Buahbatu masih menunggu perkembangan dari Pemprov Jabar. (sud/yum)