Perilaku LGBT di Indonesia menjamur. Bahkan, tak sedikit dari mereka mulai terang-terangan ke publik khususnya di media sosial (medsos). Kondisi ini turut membuat khawatir.
Kelompok perempuan yang tergabung di dalam PP Pemudi Persatuan Islam (Persis) ikut bersuara soal adanya kasus LGBT. Ketua PP Pemudi Persis Inna Hanafiah menuturkan praktik tersebut perlu dilawan. Dia juga mewanti-wanti para kader Pemudi Persis untuk tak terjerumus.
"Hari ini terkait LGBT, transgender, memang harus diwaspadai, bahkan dilawan sampai hari ini. Kami bukan hanya pada permukaan untuk melawan atau menolak, tapi kami juga menyiapkan kader-kader yang bukan LGBT," ujar Inna, saat Muktamar di Hotel Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (21/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inna menilai perilaku LGBT biasanya lahir dari pola asuh yang keliru. Sehingga, kata Inna, perlu edukasi yang lebih baik kepada masyarakat maupun para kader Pemudi Persis akan bahaya LGBT.
"Oleh karena itu, kami berikan edukasi, dicerdaskan, bagaimana mendidik diri dan generasi. Bagaimana sesuai dengan Alquran dan alsunnah. Tantangan sekali memang di zaman seperti saat ini. Utamanya tetap akidah dan akhlak," katanya.
Inna juga berbicara soal fenomena mental health atau kesehatan mental di tengah-tengah masyarakat. Menurutnya, perlu kecerdasan untuk memaknai kesehatan mental lebih dalam.
"Jangan sampai kemudian gara-gara stres sampai sakit mental. Bahkan yang lebih berbahaya, keimanannya itu tidak berdasarkan Allah SWT," jelasnya.
Menurutnya banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Pemudi Persis ke depannya. Apalagi, menurutnya, setelah pandemi harus persiapkan segala kemungkinan.
"Pertama, terkait literasi digital. Juga yang tidak kalah penting dan yang utama adalah terkait ke-tauhidan, akidah, kemantapan, keimanan anggota Pemudi Persis. Jadi, ibarat dia menghadapi badai sekuat apapun kalau pondasinya kuat, Insya Allah," ucapnya.
"Terkait literasi digital, terkait sikap yang mungkin sebagian dari kita terpengaruh oleh medsos. Di Pemudi Persis itu kami upayakan. Salah satunya adalah teman-teman harus cerdas dalam menyikapi masalah-masalah dan kondisi di lingkungan sekitarnya, jangan sampai terbawa arus. Yang utamanya adalah dia menampilkan seorang perempuan yang berakhlakul karimah. Kalau rumusnya, saya berpendapat, iman plus islam sama dengan akhlak. Jadi, akidahnya kuat, pengamalannya hebat, dia akan memiliki akhlakul karimah," tambahnya.
(dir/dir)