Alprih Priyono (26) pawang ular asal Sukabumi sekaligus mantan asisten Panji Petualang meninggal dunia saat evakuasi (rescue) king kobra. Detik-detik peristiwa itu diceritakan rekan dekat almarhum.
Mochamad Shidiq Syaeful Rachman (30) mengisahkan ketika sang sahabat dipatuk ular di gang tempatnya tinggal, tepatnya di Gang Lipur, Kecamatan Cikole saat nonton bareng final Piala Dunia.
Mulanya, Alprih melihat remaja laki-laki memainkan king kobra dalam status WhatsApp. Kemudian, Alprih mengajak bertemu untuk mengevakuasi ular tersebut karena berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Alprih) tidak mempersiapkan perihal tempat, keamanan safety untuk rilis ular, karena yang saya tahu Alprih niat ke Gang Lipur itu untuk ngopi dan santai aja, tiba-tiba ada snap WA di statusnya Alprih ngelihat anak kecil main ular, Alprih marahin anak itu terus Alprih niatnya nge-rescue," kata Shidiq kepada detikJabar, Rabu (21/12/2022).
Setiba di Gang Lipur, Alprih melihat anak tersebut membawa bayi king kobra dalam paper bag. Seketika dia langsung memarahi anak tersebut dan mengambil ular tersebut.
"Kebetulan terjadinya peristiwa gigitan king kobranya ini di saat euforia bola, kaget atau mungkin si ular kecapean jadi terjadilah proses gigitan," ujarnya.
Kepada temannya, Alprih mengatakan jika dia digigit ular. Saat itu juga Alprih muntah dan membuat panik. "Kondisinya Alprih sudah muntah di area, karena saya panik dan warga nggak mengetahui kedatangan ular jadi kita langsung bawa ke rumah sakit. Yang saya ingat (00.15) dinyatakan meninggal dunia, selama satu jam lebih almarhum bertahan hidup," sambungnya.
Di rumah sakit, kondisi Alprih sempat membaik karena mendapatkan suntikan serum anti bisa ular. Di saat itu bahkan Alprih mengajak guyon rekan-rekannya. "Almarhum ini bertahan sampai ketawa-ketawa dan menyarankan untuk tenang, aman, sampai masuk ke kritis akhirnya saya dan tim membawa ibunya ke rumah sakit sebelum wafat," ucapnya.
Hingga akhirnya, Alprih dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Minggu (18/12/2022) pukul 23:50 WIB. Semasa hidupnya, Alprih dikenal sebagai pria yang humoris dan memiliki banyak bakat. Baru-baru ini, ia mulai beralih masuk ke komunitas Musang Lovers.
"Kesehariannya dia humoris dan memiliki banyak bakat, nyanyi, silat yang paling utama selalu membantu warga terlebih orang tua saya karena orang tua saya lagi sakit, dia tidak pernah malu buat mijit, bantu jualan sampai saya merasa kehilangan sekali. Sering datang ke Gang Lipur membawa kabar baik, someah (ramah) ke warga," tutupnya.
Diketahui, Alprih dipatuk ular pada bagian jari telunjuk kanan. Saat ini, jenazah Alprih sudah dimakamkan di TPU Jalan Gotong Royong, Kota Sukabumi.
Lihat video 'Eks Asisten 'Panji Petualang' Meninggal Dunia':