Suara Pria Majalaya Usai Foto Profil di Everest Jadi Viral

Suara Pria Majalaya Usai Foto Profil di Everest Jadi Viral

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 20 Des 2022 19:48 WIB
Memet Isa Burhanuddin
Memet Isa Burhanuddin (Foto: Istimewa)
Bandung -

Memet Isa Bahrudin, pendaki asal Majalaya, Kabupaten Bandung, akhirnya buka suara terkait foto profil media sosial yang menampilkan sosok pria di puncak Everest. Pasalnya, sosok pria yang ada di foto tersebut adalah Andika Kusuma, salah seorang pendaki lainnya.

"Jadi saya mah pengen nyerita pendakian saya saja. Jadi saya mah tidak membantah, tidak mengiyakan juga. Saya mah mencoba menceritakan pendakian di sana saja," ujar Memet saat ditemui detikJabar, Selasa (20/12/2022).

Memet mengatakan, ia kenal dengan Andika, Bahkan, ia banyak dibantu oleh Andika dalam perjalanannya di Nepal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dengan dia (Andika) kenal, kenal banget, dekat banget, membantu? Sangat membantu. Komunikasi sampai saat ini lancar. Intinya secara pribadi tidak ada keburukan apapun," katanya.

Dia menjelaskan dalam yang sedang viral tersebut hanya terjadi kesalahan dalam berkomunikasi. Memet pun telah menyampaikan permohonan maaf kepada Andika secara pribadi.

ADVERTISEMENT

"Memang ada miss, terus saya kemarin lagi ada kegiatan di hutan, jadi telat merespon. Terus udah ada pemohonan maaf secara personal. Kita juga sudah saling santai sebenarnya mah," ucapnya.

Misi Kebudayaan

Memet mengaku perjalanan ke Himalaya tersebut dalam rangka misi kebudayaan. Dalam perjalanannya dirinya membawa sejumlah alat kesenian tradisional dari Jawa Barat.

"Jadi saya bekal angklung, suling, dan karinding dalam satu kotak. Di sana dibawanya dibantu sama porter," bebernya.

Dalam perjalanan tersebut dirinya kerap bermain alat musik tersebut. Hal tersebut membuat para pendaki dan warga setempat penasaran dan tertarik mencoba.

"Makanya di beberapa tempat saya main angklung, main karinding, main suling. Jadi pendaki-pendaki yang hadir merhatiin saya. Terus mereka bertanya-tanya tentang yang saya bawa. Makanya saya jelaskan langsung. Bahkan pendaki-pendaki lain juga mencoba alat kesenian yang saya bawa," kata Memet.

Andika Kusuma buka suara setelah fotonya ketika taklukan Gunung Everest dicomot pria Majalengka.Andika Kusuma buka suara setelah fotonya ketika taklukan Gunung Everest dicomot pria Majalaya. (Foto: Istimewa)

Dia menuturkan perjalanan tersebut dilakukan pada bulan Oktober. Diawali dengan perjalanan menuju bandara Kathmandu. Setelah melakukan penginapan satu hari dirinya langsung pergi ke Lukla.

"Terbang ke Lukla nyampai maghrib, nginep sehari. Kemudian besoknya jalan nyampai ke Mojo sore, setelah itu Phakding. Besoknya jalan lagi 8 jam ke Namche Bazaar, kemudian nginap dua hari buat aklimatisasi. Makanya di FB saya ada di foto dengan patung Tenzing Norgay, patung yang bawa kampak nepal," bebernya.

Marah Pada Diri Sendiri

Pihaknya menyebutkan saat berada Namche Bazaar dirinya hampir kehabisan nafas. Bahkan dirinya sempat memarahi dirinya sendiri.

"Di Namche Bazaar napas saya udah setengah, jadi jalan teh susah. Yang kerasa sama saya, saya juga marah pada diri sendiri di Namche Bazaar mah. Sampai kalau mau narik napas itu harus ngegerubug lah. Sedangkan saya kondisinya di situ harus keliling-keliling dua hari untuk aklimatisasi," ucapnya.

"Seluruh pendaki Himalaya pasti akan mengalami sakit, karena ketinggian. Jadi ketinggian kota itu sekitar 3.400 mdpl, setara gunung Selamet kalau di Indonesia mah. Di sana itu julukannya adalah kota tertinggi di dunia," katanya.

Setelah itu dirinya langsung melakukan perjalanan ke Lobuche. Bahkan sempat menginap hingga dua hari.

"Di Lobuche nginap dua hari, adaptasi sekitar 4.200 mdpl. Terus jalan ke Borakset, sebelum Everest basecamp. Kita jalan 8 jam ke Borakset, baru di situ kena AMS. Makanya saya harus turun dievakuasi pakai kuda. Langsung turun balik lagi ke Lobuche," kata Memet.

Memet mengaku dalam perencanaan di awal pendakian tersebut berjalan hingga 30 hari. Namun karena beberapa kendala hanya sampai 22 hari.

"Setelah saya dipaksa turun oleh pihak travel, saya dievakuasi ke Kathmandu. Terus masuk UGD. Jadi setelah melakukan challenge di Lobuche, baru saya sakit parah," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads