Jabar Hari Ini: Terungkapnya Pembunuh Ibu Muda di Cimahi

Jabar Hari Ini: Terungkapnya Pembunuh Ibu Muda di Cimahi

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 19 Des 2022 22:00 WIB
Polisi Evakuasi Mayat Perempuan dari Rumah Kontrakan di Leuwigajah
Polisi Evakuasi Mayat Perempuan dari Rumah Kontrakan di Leuwigajah. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa menarik perhatian pembaca detikJabar hari ini, mulai dari tewasnya pekerja asal China di insiden kecelakaan kereta teknis di Bandung hingga terungkapnya pelaku pembunuhan wanita di Cimahi.

Berikut rangkuman berita di Jabar hari ini yang disusun tim detikJabar:

Pembunuh Ibu Muda di Cimahi Ditangkap

Nani (26), warga Gang Kontrakan RT 01/09, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, yang ditemukan tewas di kamar mandi kontrakannya dipastikan merupakan korban pembunuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya ibu satu anak itu ditemukan tewas tergeletak di kamar mandi kontrakannya pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Pelaku pembunuhan terhadap Nani ialah Rifky Wijaksana. Pria yang merupakan tetangga sekaligus paman korban. Rifky saat ini sudah diamankan kepolisian beberapa jam setelah penemuan jasad korban.

ADVERTISEMENT

"Kami mengungkap pembunuhan berencana, dengan tersangka Rifky, yang melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita atau korban yang berinisial NN (26)," kata Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan saat gelar perkara dj Mapolres Cimahi, Senin (19/12/2022).

Pengungkapan tersebut setelah penyidik Satreskrim Polres Cimahi melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap saksi mata dan olah TKP.

"Alhamdulillah setelah tim penyidik melakukan pengumpulan barang bukti, olah TKP, dan menginterogasi saksi melihat termasuk tersangka yang diinterogasi pertama kali, dia akhirnya mengakui perbuatannya," ucap Imron.

Dua Pekerja China Tewas di Insiden Kecelakaan Kereta

Rangkaian kereta kerja proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mengalami kecelakaan di trase kereta cepat. Ada korban jiwa dalam insiden ini.

Lokasi kecelakaan tersebut tepatnya terjadi di Kampung Campaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu (18/12) kemarin. Rangkaian kereta teknis dan lokomotif itu terlempar dari ujung jalur trase kereta dengan jarak sekitar 200 meter.

Kereta teknis berwarna kuning dengan ukuran cukup besar dan panjang itu didorong oleh sebuah lokomotif berwarna hijau bertuliskan Power China di bagian depan. Rangkaian kereta kerja itu tergeletak di pinggir trase yang masih belum ada relnya.

Polisi memastikan ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Namun belum bisa dipastikan berapa jumlahnya karena saat ini masih dilakukan identifikasi di rumah sakit.

"Ada korban (meninggal), tapi masih diidentifikasi tepatnya berapa. Korban luka ada juga. Saat ini sudah dibawa ke RS Santosa," ujar Direskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol K Yani Sudarto di lokasi kejadian.

Pihaknya bergerak cepat mengungkap kronologis kecelakaan yang juga menyebabkan sejumlah orang diduga pegawai proyek kereta cepat mengalami luka-luka. Namun penyelidikan sempat terkendala kondisi TKP yang gelap gulita pada malam kejadian.

"Untuk kronologis masih lidik semua. Dugaan penyebab kecelakaan belum tahu juga masih lidik karena di sini sekarang gelap," ucap Yani.

Insiden tersebut memakan korban jiwa, yakni dua pekerja teknis. Kemudian lima pekerja lain dikabarkan mengalami luka-luka. Saat ini korban masih berada di rumah sakit.

"Untuk korban itu informasi yang kami terima ada 2 (meninggal dunia), luka 5 orang," ujar Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Edi Nursalam, saat ditemui lokasi kejadian Senin (19/12/2022).

Edi mengatakan korban tewas dan luka akibat insiden tersebut merupakan Warga Negara Asing (WNA) karena proyek tersebut dilaksanakan oleh kontraktor asal Cina. "Informasinya juga katanya WNA, karena kan kontraktor dari sana," ujar Edi.

Dilansir detikNews, Polri mengatakan ada dua korban tewas akibat kecelakaan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Dua korban tersebut merupakan warga negara asing (WNA). "Ya betul (WNA), info dari Kapolda Jabar," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Dedi mengatakan keduanya merupakan pekerja teknis. Keduanya merupakan warga negara China bernama Chang Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36). "Pekerja teknis," katanya.

Selain dua korban tewas, ada juga lima orang yang menjadi korban luka berat. "Yang saat ini untuk updatenya nanti akan saya tanyakan lagi, untuk korban meninggal dunia dua orang, kemudian luka berat ada lima," kata Dedi.

Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Pemotor

Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/12/2022) sekitar pukul 08.00 WIB. Seorang pemotor tewas dalam kejadian ini. Korban diketahui bernama Ee Huzi Abdurohman (54) warga Kampung Nagrak, Desa Sindangraja, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.

Kasatlantas Polres Tasikmalaya Kota AKP Anaga Budiharso menjelaskan kecelakaan berawal saat mobil jenis Mitsubishi Xpander nopol Z 1063 KP yang dikemudikan Riaz Maftuh (21) meluncur dari arah Rajapolah menuju Bandung.

Sampai di lokasi kejadian atau di Kampung Panembong Kaler, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Riaz melakukan manuver ke kanan untuk menyalip kendaraan yang ada di depannya.

"Ketika akan menyalip kendaraan lain yang melaju di depannya, sesaat di tempat kejadian bagian sebelah kanan mobil bertabrakan dengan sepeda motor Honda Vario yang dikendarai korban meninggal dunia," kata Anaga.

Akibat tabrakan itu sepeda motor terlempar ke kanan terjatuh ke lahan kosong. Mobil pun mengalami hal serupa, mobil terperosok ke lahan kosong di kanan jalan. "Posisi lahan kosong itu berada di bawah jalan, kedalamannya sekitar 2 meter," kata Anaga.

Akibat kecelakaan itu, korban Ee Huzi mengalami luka cukup serius dan langsung dibawa ke Puskesmas Rajapolah, namun tak tertolong. "Pengendara sepeda motor meninggal dunia saat di Puskesmas Rajapolah. Kemudian dibawa ke RSUD," kata Anaga.

Oknum Pengacara Cabuli Cucu di Sukabumi

Oknum pengacara inisial HRS warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian karena mencabuli anak di bawah umur.

Polisi menyebut, pelaku sudah dua kali mencabuli korban yang diketahui masih berusia 12 tahun tersebut. Selain tersangka polisi juga menunjukkan sejumlah barang bukti yang mengarah kepada perbuatan tersangka.

"Kasus tindak pidana pencabulan dimana tersangka inisial HRS sudah kita tangkap dan kita tahan. Modus operandi pada saat sedang di dalam rumah, korban awalnya diajak oleh tersangka untuk masuk ke dalam kamar dan setelah berada di dalam kamar, tersangka langsung mengunci pintu kamar," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Purnomo kepada awak media, Senin (19/12/2022).

Dian juga menjelaskan tersangka menebar ancaman kepada korban, tersangka akan memukul korban jika tidak melayani syahwat bejat tersangka.

"Tersangka mengancam akan memukul korban jika korban tidak melayani keinginan tersangka, sehingga korban pun mau melayani keinginan tersangka untuk melakukan perbuatan cabul," ujarnya.

"Pencabulan ya," kata Dian saat ditanya apakah korban diperkosa oleh tersangka.

Sebelumnya korban disebut sebagai cucu tiri tersangka, namun polisi mengatakan bahwa korban adalah anak tirinya. Sejumlah barang bukti yang dipakai polisi untuk menjerat tersangka salah satunya adalah hasil visum.

"Korban merupakan anak perempuan usia 12 tahun, TKP di Palabuhanratu di rumah tersangka. Kemudian alat bukti dan barang bukti kita ada visum, keterangan saksi dan juga baju korban. Korban ini adalah anak tiri tersangka, profesi (tersangka) pengacara," jelas Dian.

Terungkapnya Pemicu Banjir Bandang di Sumedang

Sebuah bekas longsoran tampak terlihat di atas Bukit Gunung Geulis, Desa Sawahdadap, Kabupaten Sumedang. Longsor tersebut diduga jadi pemicu terjadinya banjir bandang disertai lumpur yang menerjang kawasan pemukiman warga.

"Jadi saat turun hujan dengan intensitas tinggi, itu terjadi longsor di atas bukit Gunung Geulis, kemudian longsor itu membawa material lumpur dan kayu-kayuan hingga menyebabkan terjadinya penyumbatan di hulu sungai," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sumedang Atang Sutarno kepada detikJabar, Senin (19/12/2022).

Atang melanjutkan, akibat adanya penyumbatan tersebut, aliran air yang terus mengalir pun menjadi tertampung di atas. Hingga lama kelamaan sumbatan-sumbatan itu pun tidak kuat lagi menahan volume dan tekanan air tersebut.

"Aliran air yang penuh tertampung di atas, pada akhirnya jebol karena tidak kuat lagi menahan tekanan air, hingga aliran air yang membawa material pun menerjang ke hilir," terangnya.

Atang mengatakan, hal itu menjadi dugaan sementara berdasarkan hasil assessment bersama antara pihak-pihak terkait.

"Kemarin kita sama-sama mengasesmen dari berbagai pihak," ujarnya.

Atang menambahkan, saat ini penanganan yang dilakukan masih terfokus pada normalisasi aliran sungai dan menjaga keselamatan warga dan para pengungsi.

"Kita sekarang fokus pada normalisasi (sungai) dan menyelamatkan warga maka warga kita ungsikan terlebih dulu," ucapnya.

(sya/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads