Mengenal Malakit Batu Penghias Trofi Piala Dunia 2022

Mengenal Malakit Batu Penghias Trofi Piala Dunia 2022

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 19 Des 2022 19:30 WIB
Batu malakit di Bandung yang digunakan sebagai ornamen trofi Piala Dunia 2022
Trofi Piala Dunia yang terdapat hiasan dari batu malakit. (Foto: Museum Geologi/istimewa)
Bandung -

Trofi Piala Dunia 2022 telah menjadi milik Argentina. Lionel Messi menjadi orang pertama yang mengangkat trofi tersebut usai mengalahkan Prancis di partai final di Lusail Stadium, Qatar.

Trofi Piala Dunia sendiri terbuat dari emas padat 18 karat seberat 6,175 kg. Pada bagian bawahnya, trofi ini memiliki dua pita berwarna hijau yang berasal dari batu mulia malakit atau malachite.

Batu ini ternyata juga tersimpan di dalam Museum Geologi Bandung. Di sana ada beberapa bongkahan batu malakit yang jadi bagian dari trofi yang diangkat Lionel Messi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu apa itu batu malakit?

Dikutip dari laman mindat.org, sebuah situs yang berisi data tentang mineral, batuan, dan meteorit, batu malakit adalah sebuah mineral tembaga sekunder berwarna hijau yang sangat umum dengan kebiasaan yang sangat bervariasi.

Batu ini ditemukan sebagai agregat atau kerak kristal, sering terlihat berpita, seperti batu akik. Batu malakit juga sering ditemukan sebagai kelompok botryoidal dari kristal yang memancar, dan juga sebagai agregat mammillary.

ADVERTISEMENT
Batu malakit di Bandung yang digunakan sebagai ornamen trofi Piala Dunia 2022Batu malakit di Bandung yang digunakan sebagai ornamen trofi Piala Dunia 2022 Foto: Museum Geologi/istimewa

Batu malakit secara bentuk memiliki kilau halus bumi dengan transparansi buram. Batu malakit punya warna hijau cerah, dengan kristal nuansa hijau yang lebih dalam, bahkan sangat gelap hingga hampir hitam serta garis berwarna hijau muda.

Masuk kategori batu permata (gems stone), batu malakit punya kekerasan 3Β½ - 4 pada skala Mohs dengan formula kimia Cu2(CO3)(OH)2 dan biasa dijadikan perhiasan.

Sebelumnya diberitakan, Museum Geologi Bandung membenarkan jika batu mulia malakit menjadi salah satu koleksi yang disimpan di dalam museum.

"Iya kita ada sampelnya (malakit), dari Australia," kata Rifaldi Efriansyah Staff Edukasi dan Informasi Museum Geologi saat dikonfirmasi detikJabar, Senin (19/12/2022).

Rifaldi menuturkan, batu mulia malakit yang ada di Museum Geologi Bandung berasal dari Australia. Meski begitu kata dia, batu yang termasuk dalam gems stone (batu permata) ini merupakan batu asli dari benua Afrika.

Batu malakit di Bandung yang digunakan sebagai ornamen trofi Piala Dunia 2022Batu malakit di Bandung yang digunakan sebagai ornamen trofi Piala Dunia 2022 Foto: Museum Geologi/istimewa

Menurut Rifaldi, batu malakit memiliki warna hijau karena mempunyai kandungan mineral tembaga yang menjadi bahan pengotor dari batu tersebut. Batu itu biasanya digunakan untuk membuat perhiasan mewah.

"Iya itu kategori gems stone untuk perhiasan gitu, ada kandungan logam tembaga yang jadi bahan pengotor batu itu yang mengakibatkan berwarna hijau," ujarnya.

Museum Geologi Bandung memiliki batu mulia malakit dengan beberapa bentuk. Ada yang sudah dipoles dan ada yang masih berbentuk bongkahan.

Rifaldi menuturkan, batu mulia malakit yang ada di Museum Geologi Bandung sama persis dengan batu malakit yang menjadi hiasan hijau di trofi yang diangkat oleh Lionel Messi dan kawan-kawan.

"Iya (sama) cuma batu malakit memiliki motif yang beda-beda, tapi kandungannya tetap sama," tutup Rifaldi.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads