.webp)
Pembersihan puing-puing bangunan rumah yang ambruk akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur terus dikebut. Ribuan personel gabungan diterjunkan untuk mempercepat pembersihan agar pemukiman yang terdampak bisa segera dibangun kembali.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan sejak 10 hari terakhir, sekitar 2.000 personel gabungan disebar ke tiga kecamatan yang terdampak paling parah bencana gempa bumi. "Hingga hari ini sudah 117 titik yang berhasil dibersihkan dari puing-puing bangunan rumah yang ambruk," ucap Doni, Senin (19/12/2022).
Dia mengatakan ribuan personel tersebut disiagakan untuk membantu warga membersihkan puing bangunan selama masa tanggap darurat bencana. Tetapi jika diperlukan, petugas akan tetap membantu proses pembersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang masih dibutuhkan, kami akan tetap hadir membantu warga meski status tanggap darurat selesai," ucap dia.
Doni meminta semua pihak untuk turun tangan membantu proses pembersihan puing bangunan yang terdampak gempa, sehingga rekonstruksi bangunan bisa segera dimulai dan secepatnya selesai.
"Tidak hanya TNI, Polri, pemerintah, tetapi kontribusi semua pihak juga diperlukan supaya rekonstruksi bangunan rumah terdampak bisa segera selesai dan masyarakat bisa kembali menempati rumahnya," tuturnya.
Senada, Dandim 0608 Letkol Arm Haryanto proses pembersihan secara menyeluruh tidak bisa diukur dengan waktu, sebab jumlah rumah terdampak mencapai 58 ribu rumah.
"Kapan bersihnya seiring dengan waktu, tidak bisa ditentukan dengan batasan waktu dan bulan. Kita berpedoman dengan rumah terdampak. Bisa memakan waktu lebih dari sebulan," kata dia.
Namun dia mengaku akan berusaha agar proses pembersihan hingga rekonstruksi dampak gempa bisa lebih cepat dari daerah lain yang sempat dilanda bencana serupa.
"Kita belajar dari Palu dan Lombok, kita usahakan pembersihan puing hinggga rekonstruksi bisa lebih cepat, sehingga Cianjur bisa secepatnya bangkit serta normal lagi," pungkasnya.
