Heboh Angin Bak Puting Beliung di Planet Mars

Kabar Internasional

Heboh Angin Bak Puting Beliung di Planet Mars

Tim detikInet - detikJabar
Senin, 19 Des 2022 02:00 WIB
South of Valles Marineris merupakan daerah kuno yang ditutupi oleh banyak kawah tubrukan.
Planet Mars (Foto: NASA / JPL-Caltech)
Jakarta -

Planet Mars kembali buat heboh. Planet yang kabarnya bisa dihuni oleh manusia ini tiba-tiba mengeluarkan suara gemuruh bak angin putting beliung.

Suara gemuruh itu diabadikan oleh penjelajah Perseverance. Dilansir dari detikInet, dia merupakan penjelajah pertama yang mengunjungi mars dan menyematkan mikrofon. Dia sudah mendarat sejak Februari 2021.

Mikrofon yang disematkan di Mars merupakan alat perekam yang dikenal dengan nama 'SuperCam'. Dari rekaman di SuperCam ini, ilmuwan mengungkap suara angin putting beliung tersebut yaitu dust devil pada September 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mikrofon itu adalah bagian dari alat perekam Perseverance yang dikenal dengan nama 'SuperCam'. Nah, dari rekaman di SuperCam, para ilmuwan berhasil menangkap suara angin mirip puting beliung yaitu dust devil pada September 2021.

"Kita bisa belajar lebih banyak menggunakan suara daripada dengan beberapa alat lainnya. Mereka membaca secara berkala," kata ilmuwan planet Roger Wiens dari Purdue University di Indiana.

ADVERTISEMENT

"Mikrofon memungkinkan kita mengambil sampel, tidak cukup dengan kecepatan suara, tetapi hampir 100.000 kali per detik. Ini membantu kita lebih memahami seperti apa Mars itu,"lanjutnya.

Alat mikrofon tersebut hanya merekam tiga menit dalam sehari. Akan tetapi, alat itu dapat merekam ketika dust devil berkeliaran dan tertangkap rekaman setelah 215 hari Perseverance di Mars.

Bukan hanya mikrofon, instrumen lain juga sudah merekam bukti angin puyuh di wilayah lain. Ada hampir 100 angin yang terekam.

Ilmuwan memperkirakan ukuran dust devil sekitar 25 meter. Sementara tingginya 118 meter. Dengan menggabungkan foto-foto dengan pembacaan angin, tekanan, suhu, dan debu, Perseverance melacak kecepatan mini tornado tersebut. Angin itu datang dengan kecepatan 19 kilometer per jam.

"Perbedaannya (dengan Bumi -- red) adalah bahwa tekanan udara di Mars jauh lebih rendah sehingga angin, meski sama cepatnya, mendorong sekitar 1% dari tekanan dengan kecepatan angin yang sama di Bumi. "Ini bukan angin yang kuat, tapi cukup untuk melontarkan partikel pasir ke udara yang menciptakan dust devil," katanya.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini




(dir/dir)


Hide Ads