Triana (58), warga Kampung Pos selamat dari terjangan banjir bandang yang merendam ratusan rumah di Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jumat (16/12) sore. Pria ini berenang menembus arus banjir bandang akibat luapan air sungai yang deras.
Dia menceritakan ketika luapan awal terjadi. Saat itu Triana masih bertahan di rumah untuk mengamankan barang berharga. Ia mengira apabila luapan sungai akan seperti biasanya, yakni ketinggian air hanya setinggi teras rumahnya.
"Banjir biasa terjadi kalau hujan deras, setiap tahun biasanya terjadi banjir besar. Tapi paling tinggi juga sebatas teras rumah. Makanya saya suruh keluarga untuk pergi dulu ke rumah saudara, sementara saya tetap di rumah," kata Triana saat ditemui di rumahnya, Jumat (16/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata banjir kali ini berbeda. Bah tiba-tiba datang dari hulu. Seketika banjir bandang melanda pemukiman warga, termasuk rumahnya.
"Banjir dari pukul 15.00 WIB itu masih dangkal, tapi pada pukul 17.00 WIB air tiba-tiba naik setinggi dua meter. Rumah saya kan dibangun lebih tinggi dari jalan gang, tapi air sampai setinggi leher saya," ujarnya.
![]() |
Triana memilih untuk menyelamatkan diri. Bahkan dia harus berenang menembus arus air deras untuk bisa pergi dari rumah yang hanya berjarak sekitar tiga meter dari bibir sungai.
"Saya berenang belasan meter hingga ke tengah gang yang ketinggian airnya lebih rendah. Setelah belasan meter saya berenang, saya pegangan ke tembok rumah warga. Ketinggian banjir di lokasi terakhir saya berenang hanya satu meter lebih. Saya langsung berdiri sambil istirahat, kemudian lanjut jalan ke depan gang," tuturnya.
Usai air surut pada pukul 18.00 WIB, dia kembali ke rumahnya. Namun, tidak ada satupun perabot hingga barang elektronik yang bisa diselamatkan, semuanya terendam banjir dan diselimuti lumpur tebal.
"Semua barang elektronik rusak, apalagi TV dan kulkas. Kasur juga penuh dengan lumpur," kata dia.
Triana yang sudah puluhan tahun tinggal di Kampung Pos Desa Sukanagara mengungkapkan banjir tersebut merupakan yang terparah. Beruntung dirinya bisa selamat dari terjangan banjir bandang itu.
"Selama saya tinggal di sini, banjir ini yang terparah. Biasanya memang terjadi banjir, tapi tidak separah ini," ucap Triana.
Sekadar diketahui, lima desa di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, dilanda banjir bandang, Jumat (16/12). Banjir yang terjadi pada pukul 17.00 WIB itu disebabkan Sungai Cibala yang meluap usai diguyur hujan deras sejak pukul 15.00 WIB. Lima desa yang terdampak yaitu Desa Sukanagara, Sukamekar, Sukalaksana, Sukarame, dan Gunungsari.
(bbn/bbn)