Banjir bandang merendam ratusan rumah di lima desa di Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jumat (16/12/2022) sore. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, tetapi setelah air surut, rumah warga diselimuti lumpur tebal.
Informasi yang dihimpun detikJabar, banjir terjadi mulai pukul 15.00 WIB dengan ketinggian air hanya setinggi 30 sentimeter. Namun pada pukul 17.00 WIB, air bah tiba-tiba datang dan merendam pemukiman warga. Bahkan di perkampungan di dekat aliran sungai, ketinggian air mencapai hampir dua meter.
"Banjirnya tiba-tiba besar, air bah datang. Jadi sungai meluap dan merendam rumah di sini. Kalau di sekitaran rumah saya ketinggian air hampir 2 meter. Kalau di dekat jalan raya ketinggiannya sekitar 1 meter," ujar Rina Triana (58), warga Kampung Pos Desa Sukanagara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rina mengatakan hampir setiap tahun banjir akibat luapan air sungai Cibala terjadi di Kecamatan Sukanagara. Tetapi kali ini merupakan yang paling parah.
"Ini paling parah, tahun-tahun sebelumnya air tidak pernah sampai masuk rumah. Kalau sekarang bukan hanya masuk rumah, tapi kasur, lemari, sampai barang elektronik rusak terendam," kata dia.
Menurutnya banjir surut pada pukul 19.00 WIB. Namun pascabanjir, rumah warga diselimuti lumpur tebal yang terbawa banjir bandang. Ketinggian lumpur bahkan mencapai 30-50 sentimeter.
"Lumpurnya tebal, ini warga juga masih berusaha membersihkan lumpur. Kesulitan membersihkan karena keterbatasan air bersih," kata Rina.
Camat Sukanagara Robby Erlangga mengatakan tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Namun beberapa rumah mengalami rusak ringan.
"Korban jiwa tidak ada, beberapa rumah rusak ringan. Tapi pasca banjir rumah warga diselimuti lumpur. Sebagian warga mulai membersihkan lumpur, sebagian mengungsi ke rumah kerabatnya dan baru membersihkan lumpur besok pagi," katanya.