Lini masa di media sosial sedang diramaikan sebuah unggahan berjudul Surat Cinta untuk Bandung. Dengan kalimat pembuka 'Bandung sedang tidak baik-baik saja', unggahan yang mengatasnamakan warga Bandung ini berisi keluhan warga Kota Bandung yang merasa tak nyaman karena banjir, kemacetan, dan lainnya.
"Kami warga Bandung akhir-akhir ini merasa bahwa Bandung semakin tidak nyaman. Kemacetan parah yang terjadi hampir setiap hari, banjir yang melanda setiap hujan besar datang, maraknya begal dan geng motor yang menyebabkan perasaan tidak aman saat berpergian sendiri di malam hari, dan berbagai persoalan lainnya," demikian penggalan kutipan dari paragraf pertama di dalam surat cinta untuk Bandung itu, sebagaimana detikJabar, Rabu (14/12/2022).
Kemacetan sebagaimana yang dikeluhkan pada surat cinta tersebut agaknya tidak berlebihan. Sebab merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam waktu 5 tahun terakhir, potensi jumlah angkutan umum begitu sedikit dibandingkan dengan kendaraan pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski secara keseluruhan, BPS merinci potensi jumlah kendaraan di Kota Bandung mengalami penurunan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Contohnya di tahun 2021, jumlah angkutan umum hanya ada 11.812 unit. Sementara kendaraan pribadi, jumlahnya 1.524.215 unit, kemudian kendaraan dinas sebanyak 16.720 unit.
Berikut rincian data potensi jumlah kendaraan di Kota Bandung dalam kurun waktu 5 tahun terakhir: