Beda Versi Data Korban Gempa Cianjur Menurut Bupati dan BNPB

Round-Up

Beda Versi Data Korban Gempa Cianjur Menurut Bupati dan BNPB

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 14 Des 2022 21:11 WIB
Retakan tanah muncul akibat gempa di jalur sesar Cugenang, Cianjur
Gempa Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar).
Bandung -

Gempa bumi yang terjadi di Cianjur memang sudah berlalu. Namun guncangan gempa berkekuatan M 5,6 itu masih menyisakan sejumlah persoalan, salah satunya mengenai data jumlah korban tewas yang berubah-ubah dan tidak sama.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengemukakan jika data korban meninggal dunia akibat gempa pada 21 November 2022 kemarin membuat 602 nyawa melayang. Data itu berbeda dengan yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang merilis jumlah korban meninggal yakni 335 jiwa.

Herman menegaskan data yang dirilis oleh Pemkab Cianjur itu didapat dari hasil pendataan ulang yang dilakukan di tiap kecamatan yang terdampak gempa. Herman juga menunjukkan selembar kertas yang berisi daftar korban meninggal di 13 kecamatan. Dalam data tersebut tercantum identitas lengkap para korban beserta tanggal kematiannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data itu, tercatat korban meninggal dunia paling banyak berada di Kecamatan Cugenang dengan 397 jiwa. Sementara paling sedikit ada di Kecamatan Mande, Haurwangi, Sukaresmi, serta Cikalongkulon yang masing-masingnya terdapat satu orang meninggal.

"Dari 13 kecamatan ini, total korban meninggal ada 602 orang, semuanya tercatat by name by address. Jadi kita mengungkapkan jumlah korban berdasarkan data, bukan tanpa dasar," kata Herman di Pendopo Bupati Cianjur, Rabu (14/12/2022).

ADVERTISEMENT

Herman menuturkan, kebanyakan korban meninggal dunia adalah mereka yang tertimpa bangunan setelah gempa mengguncang. Selebihnya, korban meninggal dunia ialah korban luka yang sempat dirawat di rumah sakit maupun lokasi pengungsian.

"Ada yang meninggal karena tertimpa puing, ada yang tertimbun longsoran, ada juga yang meninggal setelah dirawat, dan juga yang meninggal di pengungsian. Semua ini masuk dalam kategori korban bencana," tuturnya.

Soal data korban meninggal dunia yang mencapai 602 jiwa itu, Herman mengaku telah berkoordinasi dengan BNPB. Oleh karenanya ia meminta agar persoalan data tersebut tak perlu lagi diperdebatkan.

"Ini bukan untuk diperdebatkan, tadi saya juga sudah membicarakannya dengan BNPB. Selagi memang datanya jelas, by name by address segera di-update. Makanya nanti saya akan update lagi datanya ke website," ujar Herman.

Dia menambahkan data korban meninggal tersebut sudah dilaporkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) agar nantinya keluarga yang ditinggalkan mendapat dana kerohiman. "Ada yang sudah cair di tahap satu yakni sebanyak 122 orang. Dan 480 lainnya masih diproses," pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar semua elemen masyarakat mengacu pada pernyataan yang disampaikan BNPB.

"Soal angka kematian gempa Cianjur, kita pegang saja statement dari BNPB dulu, untuk dilakukan kroscek karena setiap hari yang dikutip media kan data BNPB," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Cimahi, Selasa (13/12/2022).

Perbedaan data korban meninggal dunia direspon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan jika data itu sedang diverifikasi oleh BNPB. Selama ini menurutnya data mengenai korban gempa Cianjur mengacu pada laporan dari BNPB.

"Jadi kalau Pak Bupati menyatakan lebih, tinggal menunggu waktu untuk diverifikasi oleh BNPB. BNPB kan melaporkan yang dilaporkan. Kalau Pak Bupati kan menyatakan ada yang tidak dilaporkan, tapi meninggal dunia," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Adapun korban meninggal dunia sendiri tersebar di 13 kecamatan, berikut rinciannya:

1. Kecamatan Cianjur 78 orang
2. Kecamatan Cibeber 2 orang
3. Kecamatan Cikalongkulon 1 orang
4. Kecamatan Cilaku 27 orang
5. Kecamatan Cugenang 397 orang
6. Kecamatan Haurwangi 1 orang
7. Kecamatan Karangtengah 13 orang
8. Kecamatan Mande 1 orang
9. Kecamatan Pacet 23 orang
10. Kecamatan Sukaluyu 2 orang
11. Kecamatan Sukaresmi 1 orang
12. Kecamatan Warungkondang 50 orang
13. Kecamatan Gekbrong 6 orang

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads