Keberadaan kolam retensi di wilayah Gedebage, Kota Bandung mendapat sorotan dari pedagang setempat. Pasalnya, mereka menganggap kolam untuk menampung air dari aliran sungai tersebut tak berfungsi maksimal sebagai solusi atas pencegahan banjir.
Seorang pedagang di Pasar Induk Gedebage Mulyadi (38) mengatakan, kolam retensi hingga sekarang belum menjadi solusi penangan banjir di kawasan itu. Padahal awalnya, kolam dengan luas area 2.800 meter persegi dan bisa menampung 5.425 meter kubik air dibangun pada 2020 sebagai solusi penangan banjir di Gedebage.
"Di sini kan ada kolam penampungan yah, tapi nggak ngaruh tuh. Sok apa ngaruhnya. Kalau misalkan air cepat suruh mah enak, ini mah kan nggak. Tetap saja banjir mah banjir," kata Mulyadi mengungkapkan kekesalannya saat ditemui detikJabar di kiosnya, Rabu (14/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar Induk Gedebage sendiri lokasi berada tepat di belakang kolam retensi tersebut. Alih-alih bisa menyerap air saat hujan melanda, Pasar Gedebage justru menjadi lokasi paling parah ketika banjir datang menerjang.
Meski kesal dengan kondisi tersebut, Mulyadi hanya bisa pasrah. Dari dulu ia menginginkan bisa berjualan dengan tenang tanpa harus dihantui oleh banjir. Namun nyatanya, Mulyadi menganggap harus mulai terbiasa dengan kondisi tersebut.
"Ngungkapin harapan juga kayaknya percuma, nggak pernah ada solusinya. Kalau emang dari dulu ada solusi, harusnya udah nggak banjir dong di sini," tuturnya.
"Makanya, paling bisa pasrah doang lah. Gimana pemerintah aja nanti mau diapain," ucap Mulyadi menambahkan.
(ral/mso)