Bendungan Walahar Karawang, Tetap Kokoh di Usia Nyaris Seabad

Bendungan Walahar Karawang, Tetap Kokoh di Usia Nyaris Seabad

Irvan Maulana - detikJabar
Minggu, 11 Des 2022 08:30 WIB
Bendungan Walahar di Karawang
Bendungan Walahar di Karawang (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Bendungan Walahar di Karawang menjadi saksi bisu perkembangan wilayah Karawang sebelum dan sesusah kemerdekaan. Infrastruktur yang dijuluki Herigate Karawang itu terletak di Desa Anggadita, Kecamatan Klari.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Plt Disperpusip) Kabupaten Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan, bendungan Walahar merupakan bangunan bersejarah peninggalan masa kolonial Belanda, yang masih difungsikan hingga saat ini.

"Bendungan Walahar digunakan untuk mengatur debit air Sungai Citarum, untuk mengairi sawah seluas ratusan hektare di Karawang," ujar Yasin, saat dihubungi detikJabar, Sabtu (10/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasin mengungkap, proyek pembangunan Bendungan Walahar ini dimulai pada tahun 1923 dengan pengawasan seorang ahli perairan dari Belanda bernama Swaan Koopman.

"Menurut catatan, bendungan dibangun oleh pengawasan Swaan Koopman, Bendungan Walahar mulai difungsikan setelah dua tahun dibangun, tepatnya pada tanggal 30 November tahun 1925," kata dia.

ADVERTISEMENT

Bendungan Walahar yang dibangun melintang pada aliran Sungai Citarum untuk membendung sungai selebar 50 meter tersebut terdiri dari tiga bagian.

"Bagian bawah, yang merupakan pintu penahan air yang berjumlah lima pintu. Kemudian bagian kedua merupakan jembatan selebar tiga meter, yang menghubungkan Kecamatan Klari, dan Kecamatan Ciampel, sedangkan bagian ketiga merupakan ruang mesin untuk mengatur sistem bendungan," paparnya.

Berdasarkan catatan yang diungkap Yasin, beberapa bagian Bendungan Walahar sudah direvitalisasi, salah satunya adalah bagian pintu bendungan.

"Kalau revitalisasi atau renovasi pernah, pintunya ini pernah direnovasi pertama pada tahun 1989, dan yang kedua pada tahun 2009," ungkapnya.

Meski sudah berusia hampir satu abad, bendungan karya arsitek negeri Kincir Angin ini terbilang cukup kokoh, terbukti hingga kini, bendungan masih berdiri sesuai dengan bentuk aslinya.

"Selain Tugu Proklamasi, dan Rumah Singgah Bung Karno, Bendungan Walahar ini juga termasuk dalam kategori wisata Heritage di Karawang," ucap Yasin.

"Wisatawan atau pelancong yang ke sana itu tidak dipungut biaya, kini bendungan juga dibawah pengelolaan Perum Jasa Tirta II, baru sebatas rencana bahwa perusahaan akan berkolaborasi dengan pemkab terkait rencana pembukaan destinasi wisata di Bendungan Walahar," pungkasnya.

Banyaknya pelancong yang mengunjungi Bendungan Walahar ini, dinilai karena bentuk bangunannya bernilai estetik yang tinggi. Selain itu juga ditunjang berbagai kebutuhan seperti halnya rumah makan dan toilet umum.

Terpisah, Husen (30) pelancong asal Purwakarta menuturkan, ia kerap kali menghabiskan waktu libur akhir pekan di Bendungan Walahar.

"Kebetulan hari ini libur mas, saya memang sering ke sini tiap libur. Biasa lah main-main aja saya kan hobi mancing, dan sering mancing disini," kata Husen saat ditemui di Bendungan Walahar.

Tak hanya menarik bagi kalangan pemancing, pelancong juga dapat menikmati indahnya panorama bendungan dengan berfoto Bendungan Walahar, setelahnya pelancong bisa menyantap berbagai kuliner olahan ikan khas Bendungan Walahar, yang tersedia di warung-warung makan di samping bendungan.

(orb/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads