Dalam video yang beredar, bola api itu terbang dengan arah sejajar. Kemunculan cahaya misterius itu bahkan membuat sebagian warga yang mengabadikannya sampai berzikir atau mengucap takbir.
Kendati sempat menghebohkan warga setempat, usut punya usut ternyata bola api yang terbang sejajar di langit Kecamatan Luragung itu bukanlah penampakan roh jahat.
Berdasarkan penuturan Kepala Desa Cirahayu Supiyana, bola api yang terbang pada Rabu malam kemarin itu merupakan sebuah suar atau flare yang sengaja ditembakkan oleh salah satu warga di Desa Margasari, Kecamatan Luragung.
Meskipun tidak mengetahui persis kejadiannya, namun Supiyana menyebut titik kemunculan bola api itu berada di Desa Margasari.
"Jadi bukan bola api (banaspati) yang diberitakan di media-media. Kalau kurang jelas bisa ditanyakan langsung ke Kepala Desa Margasari," kata Supiyana saat dikonfirmasi detikJabar, Jumat (9/12/2022) malam.
![]() |
Dari hasil penelusurannya, diketahui bahwa seorang warga Desa Margasari telah menembakkan semacam petasan atau suar ke langit. Dia mengaku tidak tahu alasan sebenarnya petasan itu ditembakkan.
"Kata Kepala Desa Margasari ada warganya yang baru datang dari pelayaran, iseng-iseng menembakkan petasan yang kaya di laut untuk meminta bantuan darurat. Saya kurang paham namanya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Kabupaten Kuningan dihebohkan dengan adanya penampakan cahaya merah yang terbang di langit Kecamatan Luragung. Fenomena tersebut bahkan berhasil diabadikan lewat rekaman ponsel warga.
Video yang menampilkan peristiwa aneh ini sudah tersebar di aplikasi pesan singkat WhatsApp. Dalam cuplikan berdurasi sekitar 18 detik tersebut, terdengar suara warga mengumandangkan takbir sambil merekam penampakan bola api yang terbang.
Penampakan cahaya merah itu terjadi pada Rabu, 7 Desember 2022 malam. Sebagian warga menganggap kemunculan bola api merah yang terbang di langit wilayah Luragung, Kabupaten Kuningan tersebut merupakan sosok banaspati atau kamangmang (roh jahat). (orb/yum)