PVMBG masih menganalisa karakteristik Sesar Cugenang di Kabupaten Cianjur, Jabar. Tim Badan Geologi masih berada di lokasi untuk mengumpulkan data-data terkait Sesar Cugenang.
"Kita memang temukan retakan tanah di Gasol dan Cibulakan. Cuma masih menganalisa. Jadi kita masih kumpulkan bukti-bukti dulu," kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi PVMBG Supartoyo saat dihubungi detikJabar, Jumat (9/12/2022).
Saat disinggung mengenai jarak lokasi yang aman dari Sesar Cugenang, Supartoyo mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci. Namun, lanjut dia, dari hasil pengalaman kajian mengenai sesar, jarak aman dari sepadan sesar biasanya tergantung dengan karakteristik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk zona aman dari sepadan sesar itu dulu kita punya aturan PP 26/2007. Kemudian aturan ini direvisi, dan aturan menyatakan itu dicabut. Sebenarnya kita secara regulasi tidak ada. Dan, menurut saya, dari pengalaman yang saya lakukan, jarak aman antara satu sesar dan sesar lainnya itu beda-beda," ucap Supartoyo.
Sekadar diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa di Cianjur, Jawa barat disebabkan sesar baru yang dinamakan Sesar Cugenang. Panjang sesar ini mencapai 9 kilometer.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan patahan atau sesar tersebut baru teridentifikasi dan tidak dalam bagian sesar aktif lain di Jawa Barat.
"Dari hasil penelusuran, ditemukan ada patahan yang baru teridentifikasi, karena patahan ini melintasi Kecamatan Cugenang maka ditetapkan (namanya) Patahan Cugenang," kata Dwikorita saat konferensi pers daring, Kamis (8/12/2022).
(sud/mso)