Viral seorang polisi yang mengendarai sepeda motor trail terjatuh ke parit sedalam 2 meter di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ternyata anggota polisi tersebut jatuh saat mengantar logistik untuk korban gempa di pelosok Desa Talaga, Kecamatan Cugenang.
Dalam video berdurasi 39 detik yang beredar di media sosial itu tampak seorang polisi tengah berusaha minta sidang jembatan bambu. Namun, saat berada di tengah jembatan, tiba-tiba anggota polisi tersebut terperosok hingga jatuh ke dasar parit sedalam 2 meter.
Beberapa anggota polisi yang ikut dalam kegiatan pengiriman logistik itu pun berusaha menyelamatkan anggota yang terperosok. Ketinggian parit membuat evakuasi korban dan sepeda motor membutuhkan waktu lebih dari satu jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan video yang beredar tersebut terjadi beberapa hari lalu ketika anggota polisi mengirimkan logistik bantuan untuk korban bencana yang berada di pelosok dan sulit untuk dijangkau, apalagi oleh kendaraan roda empat.
"Sejak pekan pertama, memang kita siapkan tim khusus yang mengendarai sepeda motor untuk menjangkau titik pengungsian yang sulit dijangkau. Karena memang ada yang di tengah perkebunan atau perkampungan yang aksesnya hanya jalan setapak," kata dia, Selasa (6/12/2022).
"Tetapi saat di Desa Talaga, anggota harus melalui jembatan bambu. Saat melintas ternyata anggota malah terperosok ke dalam parit," tambahnya.
Doni mengatakan anggota tersebut hanya mengalami luka ringan pascaterperosok. Bahkan setelahnya, anggota itu kembali bergabung dengan tim khusus untuk mendistribusikan logistik ke korban gempa. "Hanya luka ringan, besoknya sudah kembali ikut distribusikan lagi bantuan ke korban gempa di pelosok-pelosok," ucap dia.
Menurut Doni, pihaknya bersama Pemkab dan TNI terus mendistribusikan logistik untuk korban bencana gempa di Cianjur. "Sebenarnya sekarang bantuan sudah merata. Tapi terus kita distribusikan ke posko pengungsian yang logistiknya sudah tipis. Sehingga kebutuhan mereka tetap terpenuhi selama di pengungsian," kata dia.
Doni juga menegaskan jika saat ini rantai birokrasi permohonan bantuan sudah dipermudah, dimana pengungsi hanya cukup menyertakan keterangan dari RT atau membawa surat keterangan dari tokoh yang ada di pengungsian. "Yang penting ada pertanggungjawabannya, jadi tidak perlu lagi keterangan dari desa hingga kecamatan. Ini sudah disepakati bersama antara unsur Forkopimda," kata dia.
Bahkan, lanjut Doni, para pengungsi juga bisa berkoordinasi dengan bhabinkamtibmas atau babinsa di wilayahnya untuk mengajukan bantuan. "Jadi bisa ke gudang logistik, atau laporan saja ke anggota di wilayah. Kita permudahkan supaya semuanya bisa mendapatkan logistik yang cukup," pungkasnya.
(iqk/iqk)