Doa Iktidal dalam Salat dan Artinya

Doa Iktidal dalam Salat dan Artinya

Tim detikEdu - detikJabar
Selasa, 06 Des 2022 05:30 WIB
Muslim woman in veil in praying position (salat) on the prayer rug with dark background
Ilustrasi salat (Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang)
Bandung -

Iktidal merupakan salah satu bagian dari rukun salat yang wajib dilakukan. Iktidal adalah gerakan salat ketika berdiri yang memisahkan antara rukuk dan sujud.

Dilansir detikEdu, iktidal dilaksanakan seperti gerakan salat lainnya yaitu dengan thuma'ninah yaitu perlahan dan tidak terburu-buru agar salat bisa khusuk.

Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menjelaskan doa dan bacaan yang dilantunkan saat iktidal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doa dan bacaan iktidal

وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا ، وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ . فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Artinya: "Jika imam bangkit dari ruku, maka bangkitlah. Jika ia mengucapkan "sami'allahu liman hamidah" (Allah mendengar pujian dari orang yang memujiNya), ucapkanlah "robbana wa lakal hamdu" (Wahai Rabb kami bagiMu segala puji)." (HR Bukhari).

ADVERTISEMENT

Sesuai hadits tersebut, bacaan "sami'allahu liman hamidah" hanya dilantunkan imam dan ketika salat sendiri. Makmum tak perlu melantunkan pujian tersebut, namun sebaiknya membaca "robbana wa lakal hamdu."

Bacaan "robbana wa lakal hamdu" terdiri dari beberapa versi yaitu:

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

1. Arab latin: Allahumma robbanaa lakal hamdu (HR Muslim).

اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

2. Arab latin: Allahumma robbanaa wa lakal hamdu (HR Bukhari).

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

3. Arab latin: Robbanaa lakal hamdu (HR Bukhari).

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

4. Arab latin: Robbanaa wa lakal hamdu (HR Bukhari).

B. Doa dan bacaan saat i'tidal selanjutnya

Kalimat "robbana wa lakal hamdu" dilanjutkan dengan doa utuh hingga menjadi

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ

Arab latin: Allahumma robbanaa lakal hamdu mil-assamawaati wa mil-al ardhi, wa mil-a maa syi'ta min syai-in ba'du

Artinya: "Ya Allah, Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Doa ini tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Muslim. Selain itu, masih ada bacaan lain yang bisa dilafalkan muslim saat iktidal. Berikut haditsnya yang diriwayatkan Rifa'ah bin Rofi

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Arab latin: Robbana walakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubaarokan fiih

Artinya: "Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan berkah."

Iktidal memiliki 3 (tiga) syarat dalam pelaksanaannya:

1. Bangunnya dari rukuk tidak dimaksudkan untuk tujuan lain selain iktidal itu sendiri.

2. Tumakninah. Pada saat melakukan iktidal harus dibarengi dengan tumakninah posisi tubuh tegak berdiri dalam keadaan diam dan tenang minimal selama bacaan kalimat tasbih subhânallâh.

3. Iktidal tidak dilakukan dengan berdiri dalam waktu yang lama melebihi lamanya berdiri pada saat membaca surat Al-Fatihah. Karena iktidal merupakan rukun yang pendek maka tidak boleh memanjangkannya.


Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Doa dan Bacaan I'tidal Usai Ruku, Saat Salat Sendiri atau Berjemaah

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads