Ini yang Terjadi Jika Dinosaurus Masih Hidup hingga Sekarang

Kabar Internasional

Ini yang Terjadi Jika Dinosaurus Masih Hidup hingga Sekarang

Tim detikEdu - detikJabar
Selasa, 06 Des 2022 00:05 WIB
Visitors look at the skull of Tyrannosaurus Rex Tristan Otto, one of the most complete specimens worldwide, during the exhibition Dinosaurs! Age of the Giant Lizards at the Museum for Nature in Berlin, Germany August 23, 2022. REUTERS/Lisi Niesner
Begini Besarnya Tengkorak Kepala Tyrannosaurus. (Foto: REUTERS/LISI NIESNER)
Jakarta -

Dinosaurus merupakan hewan purba yang diyakini telah punah sejak 66 juta tahun lalu. Hewan ini punah berbarengan dengan jatuhnya asteroid sebesar 10 kilometer berkekuatan 10 miliar bom atom ke Bumi dan meluluhlantakkan spesies di dalamnya.

Dikutip dari detikEdu, akibat hantaman asteroid itu, terjadi berbagai macam bencana alam seperti gempa, tsunami, hingga kematian 90 persen makhluk hidup yang tinggal di Bumi. Ilmuwan mengungkap peristiwa inilah yang menyebabkan manusia mengalami revolusi.

Spesies mamalia termasuk primata mengalami perkembangan yang pesat setelah kepunahan dinosaurus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski telah diajarkan sejak lama, keberadaan dinosaurus nyatanya masih menjadi perdebatan. Bukan tanpa alasan, reptil besar ini hanya bisa dibuktikan keberadaannya melalui fosil-fosil yang ditemukan oleh para peneliti.

Tapi, di luar semua itu, pernahkah terlintas di benak detikers apa jadinya jika dinosaurus tidak punah? Bisakah manusia hidup berdampingan dengan hewan bertubuh besar ini? Lantas, apa jadinya Bumi jika dinosaurus tidak punah? Berikut rangkumannya:

ADVERTISEMENT

Jadi Penghambat Evolusi Manusia

Bayangkan saja jika asteroid tidak menghantam Bumi, mungkin evolusi manusia tidak akan pernah terjadi.

Meski manusia memiliki akal dan otak untuk berpikir, berbahasa, berkumpul dengan banyak komunitas, keberadaan dinosaurus akan menjadi penghambat dan mencegah manusia mendominasi Bumi.

Pada tahun 1980-an, seorang ahli paleontologi yang bernama Dale Russell mengatakan ada dinosaurus yang tidak pernah punah dan dapat berevolusi menjadi pengguna alat yang cerdas.

Saat itu, Russell menamakan dinosaurus yang berevolusi mirip menjadi manusia sebagai Dinosauroid.

Dinosauroid diyakini dapat berjalan tegak karena tubuhnya mirip dengan manusia. Sayangnya, spekulasi Russell tidak dibuktikan mengingat mayoritas spesies dinosaurus berbadan besar.

Tubuh Dinosaurus Kian Membesar

Tubuh dinosaurus kian membesar hingga menjadi raksasa seiring berjalannya waktu. Sebagai contoh, dinosaurus Brontosaurus yang memiliki berat 16-22 ton dan panjang 21-23 meter berevolusi menjadi dinosaurus dengan bobot 30-50 ton dan panjang tubuhnya mencapai 30 meter.

Walau begitu, perkembangan pada besar tubuh dinosaurus tidak dibarengi dengan otaknya. Menjelang Zaman Cretaceous atau 80 juta tahun lalu, otak tyrannosaurus hanya berbobot 400 gram.

Sementara itu, otak velociraptor memiliki berat 15 gram. Jika dibandingkan dengan otak manusia yang bobotnya mencapai 1,3 kilogram, otak dinosaurus jauh lebih ringan.

Oleh sebab itu, evolusi dinosaurus diyakini terhenti karena gagalnya perkembangan otak reptil besar itu. Meski demikian, ilmuwan yakin dahulu dinosaurus hidup bersama kawanannya.

Perkembangan Otak Dinosaurus Berbeda dengan Mamalia

Kehidupan yang mengelompok ini membuktikan kompleksitas dinosaurus. Namun, itu juga bisa terhenti karena otaknya yang tidak berkembang.

Di sisi lain, ilmuwan yakin otak dinosaurus dapat terus berkembang. Namun, hanya sedikit bukti yang menunjukkan dinosaurus dapat berevolusi hingga menjadi jenius seperti manusia.

Lain halnya dengan mamalia. Para ilmuwan menyatakan evolusi mamalia tidak dapat dihindari, ini dapat dilihat dari otak mamalia yang terus berkembang. Selain itu, ukuran mamalia juga berevolusi, namun tidak sampai menjadi raksasa.

Artikel ini telah tayang didetikEdu dengan judul Apa Jadinya Jika Dinosaurus Masih Hidup? Begini Kata Ilmuwan

Halaman 2 dari 2
(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads