Matematikawan di Dunia yang Jadi Presiden dan Perdana Menteri

Kabar Internasional

Matematikawan di Dunia yang Jadi Presiden dan Perdana Menteri

Tim detikEdu - detikJabar
Selasa, 06 Des 2022 01:00 WIB
mantan presiden peru Alberto Fujimori
Mantan Presiden Peru Aberto Fujimori. (Foto: REUTERS/Janine Costa)
Jakarta -

Menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang pendidikan politik atau ilmu pemerintahan. Seperti Presiden Joko Widodo yang merupkan presiden ke-7 Indonesia adalah lulusan jurusan kehutanan yang kemudian menjadi pengusaha.

Dikutip dari detikEdu, Minggu (4/12/2022) Indonesia juga pernah memilki pemimpin dengan latar belakang ilmuwan yakni BJ Habibie. Habibie dikenal sebagai ahli konstruksi pesawat terbang.

Tak hanya Indonesia, sejumlah pemimpin di negara lain beberapa kali muncul pemimpin negara dengan latar belakang pendidikan matematika, bahkan ada yang bisa disebut matematikawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Presiden Amerika Serikat ke-20, James A Garfield

Presiden ke-20 Amerika Serikat, James A Garfield. Garfield yang dilantik pada 4 Maret 1881 pernah mengajar matematika dan filsafat di Western Reserve Eclectic Institute (sekarang bernama Hiram College) Ohio.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari The Mathematical Association of America, sebelum menjadi presiden, pada 1876, ia membuktikan Dalil Pythagoras dengan cara berbeda dari cara yang ada. Bukti ini dipublikasikan di New-England Journal of Education pada 1 April 1876.

Sayangnya usia pemerintahan ahli matematika ini tak berusia lama. Ia ditembak pada 2 Juli 1881. Garfield kemudian wafat sekitar 2 bulan kemudian.

2. Perdana Menteri Prancis, Paul Painleve (1917)

Paul Painleve pernah dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Prancis yakni pada 1917 dan 1925. Dikutip dari Britannica, Painleve membuat tesis tentang teori complex function di University of Gottingen, Jerman.

Tesis tersebut dipresentasikan di Paris pada 1887 dan pada tahun yang sama mendapatkan gelar profesor di Lille. Tak lama, ia pindah ke Paris untuk mengajar di École Polytechnique dan Collège de France.

Painleve adalah matematikawan yang cemerlang. Sejumlah penghargaan yang didapatkannya yaitu Grand Prix des Sciences Mathématiques (1890) dan Prix Bordin (1894). Ia kemudian masuk dunia politik pada 1906 dan sempat menjadi perdana menteri beberapa tahun kemudian.

3. Presiden Peru, Alberto Fujimori (1990-2000)

Alberto Fujimori memperoleh gelar di bidang teknik agronomi di universitas bergengsi Agrarian National University dan lulus dengan nilai terbaik di kelasnya. Namun kemudian mengajar matematika di universitas tersebut.

Berbekal beasiswa Ford, ia kemudian melanjutkan studinya di di University of Wisconsin-Milwaukee., Amerika Serikat tapi bukan mengambil jurusan agronomi. Gelar master dalam bidang matematika diraihnya pada 1969.

Fujimori kemudian menjadi Presiden Peru pada 1990-2000.

4. Presiden Afrika Tengah, Faustin Touadera (2016)

Touadera terpilih menjadi Presiden Afrika Tengah pada 2016. Sebelumnya, ia menjabat sebagai perdana menteri.

Touadera merupakan doktor matematika lulusan Lille University of Science and Technology, Prancis pada 1986.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul 4 Presiden-PM Ini Jago Matematika, Ada yang Buktikan Teori Phytagoras

Halaman 2 dari 2
(wip/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads