Cara Seniman Bandung Beri Panggung Kaum Disabilitas di ArtBraga

Cara Seniman Bandung Beri Panggung Kaum Disabilitas di ArtBraga

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 04 Des 2022 22:30 WIB
Sejumlah penyandang disabilitas tampil di ArtBraga 2022.
Sejumlah penyandang disabilitas tampil di ArtBraga 2022. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Sejumlah seniman di Kota Bandung menggelar acara ArtBraga 2022. Acara ini, diinisiasi untuk memberikan ruang kreativitas bagi kaum difabel hingga anak-anak, sekaligus untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional 3 Desember 2022.

Dalam acara tersebut, sejumlah kreasi seni turut ditampilkan. Mulai dari pementasan wayang Giri Sinatria dengan dalang cilik Hanafi Sobari (15), pameran lukisan anak-anak dan kaum difabel, hingga pementasan jaipong oleh Wulan Srywenda, seorang gadis disabilitas cerebral palsy.

Ketua Panitia ArtBraga Tata mengatakan ArtBraga dipersembahkan untuk menjaga budaya di Kota Bandung, khususnya bagi warga yang bermukim di wilayah Braga. Sebagai tempat memoriam yang tersohor sejak zaman Belanda, Braga dengan estetika kotanya, punya banyak seni yang patut dipertahankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rangkaian ArtBraga akan diawali dengan pameran seni disabilitas dan anak-anak. Kegiatan ini jadi kemenangan untuk anak-anak Braga dalam berkesenian, sekaligus mengadvokasi masyarakat di sekitar Braga ini untuk terus belajar berkreasi," kata Tata di Hotel Kalimaya Jl Braga, Kota Bandung, Minggu (4/12/2022).

ArtBraga digelar pada 3-18 Desember 2022. Sejumlah pementasan pun bakal dihadirkan, yang seluruhnya banyak melibatkan komunitas seni dari warga Braga dan komunitas kaum difabel di Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

Gelaran ArtBraga ini juga menarik perhatian Wakil Rektor III Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Supriatna. Ia bahkan akan membawa 2 lukisan anggota Forum Perjuangan Difabel (Forpadi) karya Agung Zafar dan Faisal Rusdi. Keduanya ini merupakan tuna daksa yang melukis menggunakan mulut.

"Sebetulnya, melihat karya disabilitas ini tidak ada bedanya dengan karya orang normal biasa. Karena yang penting, lukisan itu berupa konten. Saya, rencananya akan membawa karya 2 pelukis ini ke seminar nasional sebagai bahan diskusi bahwa melukis itu bisa dorongan hati meskipun punya kekurangan," kata Supriatna.

Rangkaian ArtBraga 2022 lalu resmi dibuka oleh akademisi Universitas Krister Maranatha Ariesa Pandanwangi. Dalam sambutannya, Ariesa menyatakan ArtBraga merupakan persembahan untuk anak-anak dan kaum disabilitas supaya terus berkarya di bidang kesenian.

(ral/iqk)


Hide Ads