Warga di Kabupaten Karawang, digegerkan dengan kemunculan pasangan lanjut usia (lansia) setelah mengaku sebagai Ratu Adil dan Imam Mahdi yang berasal dari Republik Republik Kutatandingan Dunia Jawa Barat.
Semenjak kemunculan videonya yang viral pada Selasa (29/11/2022), sejumlah pihak langsung turun tangan. Mulai dari jajaran pemerintah desa, kecamatan, MUI hingga kepolisian. Namun dari hasil penelusuran, rumah yang dijadikan 'singgasana' di Hutan Kutatandingan, Karawang, itu sudah kosong ditinggalkan.
Meski belum membuahkan hasil, sejumlah informasi sudah dikantongi terkait kemunculan dua lansia tersebut. Mereka ternyata warga pendatang yang beraktivitas menggarap lahan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Karawang. "Dia bukan orang situ ternyata. Pelaku itu sudah lima tahun di sana, dia punya lahan garapan seluas dua hektare, jadi mereka di sana menggarap lahan itu," kata Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Karawang Sujana Ruswana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duo lansia ini muncul dan membuat geger setelah videonya viral di media sosial. Salah satunya, beredar di aplikasi TikTok yang diunggah salah satu akun sebagaimana dilihat detikJabar. "Ini Imam Mahdi, yang sanggup mengamankan seluruh bencana, dan kalau mencari Imam Mahdi sudah tiba ada di Kutatandingan Karawang," ucap seorang pria yang dikutip dalam video yang diunggah akun TikTok @agungpermna423.
Di belakang kedua lansia tersebut terdapat spanduk bertuliskan 'Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia - Jawa Barat'. Kemudian ada seorang wanita lansia juga yang memegang bendera. "Kami Soekarno-Hatta kembali lagi, akan menjadi raja di akhir zaman sekian terimakasih," katanya.
Tak hanya soal kemunculannya yang membuat geger, sejumlah benda misterius juga ditemukan di rumah kedua lansia tersebut. Di rumah yang sudah kosong sejak satu bulan itu ditemukan gambar-gambar atau poster bertuliskan Saung Agung Kerajaan Ratu Adil Imam Mahdi Republik Kutatandingan Dunia Jawa Barat hingga sketsa bangunan dan pohon kelapa disertai beberapa simbol.
Sementara, berdasarkan penelusuran ketua RT setempat bernama Kohar, duo lansia itu merupakan warga pelintas yang menggarap lahan di Hutan Kutatandingan, Karawang. Keduanya disebut berasal dari Purwakarta. "Ini pelakunya orang Purwakarta kang, jadi dia menggarap lahan Perhutani di Kutatandingan itu, kalau nggak salah sudah sekitar 5 tahunan, karena dia punya garapan seluas 1 hektare setahu saya," ujar Kohar, saat ditemui di Kantor Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.
Namun, Kohar mengaku tidak mengenal profil kedua lansia itu. Ia hanya mengetahui jika keduanya beraktivitas sebagai penggarap lahan dengan menanam sejumlah komoditas seperti pisang hingga jeruk. "Kalau yang bapak-bapak itu namanya Rosid, kalau yang ibu-ibu saya gak tahu, usianya juga gak tahu, soalnya pak Rosid itu warga Kampung Cibeureum, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta," lanjutnya.
Setelah didalami kepolisian, sejumlah fakta baru mencuat atas aksi heboh kedua lansia tersebut. Rumah yang digunakan pasangan lansia ini untuk menunjukkan eksistensinya di media sosial merupakan alamat palsu. "Alamatnya itu palsu," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo.
Menurut Ibrahim, pasangan perempuan dan pria paruh baya itu hingga saat ini belum terdeteksi. Ia juga menegaskan video itu merupakan provokasi. Selain itu, karena alamatnya palsu, polisi kini tengah mendalami kemunculan duo lansia tersebut. "Belum. Itu kontennya provokasi dan menggunakan alamat palsu. Lagi kita dalami alamatnya, karena alamat itu tidak benar," tuturnya.
MUI berpandangan kemunculan dua lansia itu hanya iseng untuk mencari sensasi. Pasalnya, tak ada aktivitas jamaah maupun para pengikut selama keduanya tinggal di rumah tersebut. "Kalau menanggapi itu ya memang sudah jelas, jangankan kita orang Islam, orang yang mempercayai klenik (aktivitas mistis) saja mungkin nggak akan percaya sama mereka," ujar Ketua MUI Karawang KH Tajudin.
"Saya menilai itu cuma iseng, kalau dibilang gangguan jiwa juga nggak mungkin, karena informasinya yang mengunggah video itu di YouTube kan Rosid (pelaku yang mengaku Imam Mahdi) sendiri," ucap Tajudin menambahkan.
Tajudin lalu mewanti-wanti keduanya supaya segera menghadap ke MUI. Sayangnya, sekarang keberadaan keduanya sudah tidak diketahui. "Kalau sekarang kan orangnya juga tidak ada, jadi susah untuk dilakukan pembinaan," tutur Tajudin.
Setelah melakukan penelusuran, fakta baru pun terungkap atas kemunculan Ratu Adil dan Imam Mahdi tersebut. Keduanya dinyatakan berstatus suami-istri yang telah menetap di Hutan Kutatandingan selama 4 tahun. "Dia mah orang Purwakarta kang, suami-istri itu, yang bapak-bapak nama Rosid yang mengaku Imam Mahdi itu. Tapi kalau istrinya saya nggak kenal," kata Kepala Desa Mulyasejati Jumadi.
Meski menduga kontek itu hanya iseng belaka, Jumadi tetap mengimbau kepada warganya agar tak terpengaruh dengan video kemunculan Ratu Adil dan Imam Mahdi dari kedua lansia tersebut. Ia mengimbau agar warga yang menemui aktivitas serupa segera melapor supaya kejadian serupa tidak terulang.
Fakta lainnya juga turut diungkap Sekda Karawang Acep Jamhuri. Menurutnya, kedua lansia itu dikenal oleh warga setempat sebagai paranormal. "Sudah dipastikan nggak ada pengikut yah. Tapi katanya dia bikin rumah itu juga banyak yang datang ke sana jadi tempat penanyaan (paranormal)," kata Acep saat ditemui di Kantor Bupati Karawang.
Mengenai penanganan peristiwa ini, Acep menuturkan, pihaknya telah memerintahkan Kesbangpol agar berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan pembinaan. "Saya perintahkan itu Kesbangpol, untuk dilakukan pembinaan tapi gimana yah, orangnya juga pada gak ada, merekanya kabur apa yang mau dibina," kata Acep.
(ral/iqk)