Jabar Hari Ini: Heboh Tenda Sakinah Cianjur hingga Wanita Disiram Air Keras

Jabar Hari Ini: Heboh Tenda Sakinah Cianjur hingga Wanita Disiram Air Keras

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 02 Des 2022 22:00 WIB
Tenda medis di depan tenda dapur umum yang ramai disebut tenda sakinah
Tenda medis di depan tenda dapur umum yang ramai disebut 'tenda sakinah' (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar).
Bandung -

Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Mulai dari heboh tenda sakinah untuk pasutri korban gempa Cianjur hingga wanita di Bandung Barat disiram air keras oleh suaminya.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar hari ini:

Komentar Pedas Umuh Muchtar soal Penundaan Jadwal Liga 1 2022

Tragedi Kanjuruhan membuat kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan. Sebab, Pemerintah Indonesia ingin kasus ini diusut setuntas-tuntasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya muncul kabar Liga 1 akan dilanjut dengan sistem bubble di Jawa Tengah dan Yogyakarta mulai 2 Desember hari ini. Namun PT LIB mengumumkan jika jadwal itu diundur. Liga 1 2022 batal dilanjut kembali.

Merespon mundurnya jadwal kelanjutan Liga 1, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar memberikan komentar 'pedas'. Umuh mengaku sudah memperkirakan jika jadwal akan diundur karena situasi yang menurutnya belum kondusif.

ADVERTISEMENT

"Apa kata saya, benar saya sudah ngomong tidak akan ini karena belum jelas walau sudah dijadwal, ini siapa yang menjadwal, siapa yang membuat, pasti saya bilang mungkin tidak jadi. Saya sudah ngomong belum kondusif, belum jelas," kata Umuh, Jumat (2/12/2022).

Umuh menegaskan jika seharusnya Liga 1 dilanjut kembali setelah PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Ia beranggapan jika memulai kompetisi dalam waktu dekat terkesan terburu-buru.

"Makanya sekarang lebih baik KLB dulu, setelah KLB baru dibentuk lagi yang jelas. Sekarang katanya tanpa penonton terus di satu tempat (bubble), sudah tidak bagus. Lebih baik selesaikan dulu, jangan terburu-buru," ujarnya.

Umuh mengungkapkan jika harus dipaksakan liga berjalan lagi namun nyatanya belum siap, lebih baik menurut Umuh menunggu KLB PSSI. Menurutnya, saat ini semua klub dirugikan dengan penundaan kompetisi, termasuk Persib Bandung.

"Semua rugi bukan hanya Persib, semua terpukul dengan kejadian seperti ini. Jangan saling menutupi (kejadian) di Kanjuruhan. Udah aja siapa yang sebenarnya salah, tinggal itu yang divonis," tegasnya.

Sosok Siswi SMP yang Tewas Penuh Luka di Mata Mantan Gurunya

Penemuan sesosok mayat gadis remaja membuat geger warga Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya. Gadis tersebut pertama kali ditemukan dengan kondisi tubuh penuh luka. Dari informasi yang diperoleh, korban mengalami luka akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya.

Mayat gadis itu ditemukan di rumah neneknya. Namun sayangnya, tak ada petunjuk yang bisa mengungkap misteri penyebat gadis tersebut tewas. Hanya identitas yang baru diketahui jika gadis siswi SMP itu berinisial PA (13).

Sosok korban dikenal baik oleh warga. Hal itu diungkap oleh mantan guru korban bernama Dede. Menurutnya keseharian korban dihabiskan layaknya anak seusianya. Selepas sekolah umum, PA masih kerap belajar mengaji di Mesjid bersama temanya.

"Anaknya baik. Kalau pergaulan biasa saja di kampungmah. Nggak aneh-aneh anaknya," kata Dede saat dihubungi, Jumat (2/12/22).

Sementara itu, kasus kematian PA masih diselidiki polisi. Rencananya siang ini jasad PA akan diautopsi untuk mencari tahu penyebab kematiannya.

"Siang ini habis Jumatan akan otopsi, akan diketahui nanti penyebab kematiannya," ucap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo.

Mobil Tertimpa Bus di Tol Cipali, 12 Orang Terluka

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Kecelakaan beruntun terjadi pada Jumat (2/12/2022) dini hari, di kilometer 147, Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan, yakni dua unit bus dan satu minibus. Dalam kecelakaan beruntun itu awalnya Bus Shantika mengalami kecelakaan tunggal masuk ke median jalan. Kemudian dua kendaraan dari arah belakang menghindari bus tersebut hingga terjadinya kecelakaan beruntun.

Kabar kejadian tersebut heboh di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, kecelakaan tersebut melibatkan dua bus dan satu minibus.

Dilihat detikJabar, dalam kondisi gelap terlihat sejumlah korban tergeletak di median jalan. Bahkan dalam keterangan video tersebut, mobil minibus tertimpa kendaraan lain.

"Cipali Km 147. Dua bus, satu kendaraan pribadi. Mobil pribadinya ketindihan (tertimpa) bus," kata pembuat video dikutip detikJabar.

"Korban banyak. Pada numpuk korbannya," ujar dia menambahkan.

Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Ngadiman mengatakan peristiwa ini terjadi pada hari Kamis (1/12/2022) sekitar pukul 20.33 WIB.

"Kronologis dari peristiwa tersebut kendaraan Daihatsu Ayla datang dari arah Cikopo menuju Palimanan di tempat kejadian pengemudi Daihatsu Ayla menghindari kendaran Bus Shantika yang mengalami laka masuk ke median," ucap Ngadiman.

"Kemudian datang dari belakang Bus Kramat Jati yang diduga kurang antisipasi sehingga menabrak mobil Ayla, lalu menimpanya," sambungnya.

Ngadiman memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dia mengungkapkan para korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Namun saat ini, para korban itu sudah bisa pulang.

"12 (orang) penumpang lainnya mengalami luka-luka. Tidak ada korban jiwa," kata Ngadiman kepada detikJabar, Jumat (2/12/2022).

"Korban dibawa dan diperiksakan keRSUDMajalengka, RSSumberwaras, dan RS MitraPlumbon, Kabupaten Cirebon. Untuk saat ini seluruh korban sudah bisa pulang dan tidak dirawat," ujar dia.

Kulit Wanita di KBB Melepuh Usai Disiram Suami Pakai Air Keras

Dini Septi Widayanti (37), seorang perempuan asal Kampung Pos Wetan, RT 01/14, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Dini disiram dengan cairan yang diduga berupa air keras oleh suaminya, DSD (31) pada Kamis (1/12/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban mengalami luka di sekujur tubuhnya. Saat ini korban sudah ditangani secara intensif di RS Al Ihsan Bandung.

Aris Ardisoma (68) orangtua Dinda, mengatakan anaknya disiram oleh suaminya di jalan gang menuju rumah mereka. Saat itu pelaku menelepon anak mereka yang tinggal bersama korban dan berpesan ingin bertemu.

"Jadi istri saya bilang, katanya S (pelaku) mau pamitan, ngajak ketemu. Tapi dia nggak pamit ke rumah, malah di pinggir jalan. Nah saya juga nggak tahu ternyata Dini sudah bertemu sama pelaku," ujar Aris saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (2/12/2022).

Aris mengatakan saat ia hendak menyusul anaknya, ternyata Dini sudah berlari ke rumahnya dalam keadaan basah kuyup disertai luka melepuh di sekujur tubuhnya. Pakaian korban juga sudah rusak akibat paparan cairan diduga air keras itu.

"Jadi dia pulang ke rumah, kulitnya mengelupas. Bajunya juga rusak. Saya langsung rangkul dia, dibersihkan dulu pakai handuk. Dia juga bilang sakit-sakit," kata Aris.

Dini langsung dipakaikan baju kemudian dibawa ke RS Cahya Kawaluyan. Namun dari situ dirujuk ke RS Al Ihsan untuk ditangani lebih intensif akibat luka yang dideritanya.

"Jadi dibawa dulu pakai motor ke rumah sakit, karena kan kondisinya luka-luka. Sekarang sudah ditangani, jadi yang nunggu itu anak saya yang paling kecil sama suaminya," tutur Aris.

Sementara itu Kapolsek Padalarang Kompol Darwan mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait tindak KDRT yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya tersebut.

"Betul kejadian kemarin ada tindak kekerasan oleh suami kepada istrinya menggunakan cairan diduga air keras sehingga korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya," ungkap Darwan.

Pihaknya saat ini langsung melakukan penyelidikan untuk mengejar terduga pelaku yang kabur usai melakukan tindakan kekerasan tersebut.

"Kami melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kalau warga atau keluarganya mengetahui informasi soal pelaku informasikan pada kepolisian," ucap Darwan.

Heboh Tenda Sakinah untuk Pasutri Korban Gempa Cianjur

Heboh 'Tenda Sakinah' untuk pasangan suami-istri korban bencana Gempa di Kabupaten Cianjur memenuhi kebutuhan biologisnya. Namun, ternyata tenda tersebut tidak ada, bahkan foto tenda yang beredar pun ternyata merupakan posko dapur umum.

Berdasarkan penelusuran detikJabar ke lokasi di Kampung Bayubud, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, tenda yang berada di komplek Pondok Pesantren Assuyutiyah tersebut merupakan lokasi dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan bagi 1.500 orang pengungsi di sekitar pesantren.

Ada juga satu tenda lain yang dibangun di depan dapur darurat yang berfungsi sebagai tenda medis.

Kepala Desa Rancagoong Dede Farhan mengatakan jika dirinya sudah berkomunikasi dengan pihak pesantren dan dipastikan tenda sakinah untuk pasutri memenuhi kebutuhan biologis tersebut tidak ada.

"Tidak ada kang, dari hari pertama juga tidak ada tenda sakinah untuk pasutri," kata dia, Jumat (2/12/2022).

Menurut dia tenda sakinah atau tenda asmara tersebut hanya guyonan para pengungsi. Namun kenyatannya sampai saat ini tidak pernah didirikan.

"Itu guyonan warga, permintaan yang sebatas candaan. Tapi bisa dilihat tidak ada tenda tersebut. Yang di foto juga itu kan posko dapur umum, yang di depannya tenda medis untuk warga yang sakit," ucap dia.

Di sisi lain, Bupati Cianjur Herman Suherman menuturkan jika dirinya juga sempat menerima usulan adanya tenda asmara untuk pasangan suami-istri.

"Memang ada juga yang usul ketika saya keliling ke posko-posko. Tapi usulan itu juga hanya sebatas candaan pada pengungsi. Sampai saat ini di Cianjur tidak ada tenda asmara, tenda sakinah, atau tenda lainnya yang sejenis," ungkapnya.

Herman mengatakan untuk pasangan suami istri yang rumahnya tidak terdampak gempa dan ingin memenuhi kebutuhan biologis, bisa dilakukan di rumah.

"Kan sudah diperbolehkan kembali ke rumah, dengan catatan yang rumahnya tidak rusak atau sebatas rusak ringan. Urusan biologis itu bisa di rumah. Kalau yang rumahnya rusak parah, kita sudah arahkan untuk membangun hunian sementara dari sisa bangunan yang ada, nanti kita beri stimulan dana untuk membangunnya sebesar Rp 500 ribu hingga rumah yang baru selesai dibangun," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(aau/mso)


Hide Ads