Kejayaan Health & Strength League Fitness atau HS Fitness mulai redup. Tempat kebugaran tertua di Kota Bandung itu hanya menyisakan segelintir member atau anggota. Orang-orang anyar yang fitness di tempat itu pun tak begitu banyak.
Member anyar dan lawas punya alasan tersendiri untuk setia menggunakan alat-alat fitness jadul yang sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Sejarah dan kekeluargan menjadi alasan kuat mereka tetap setia menghidupi HS Fitness.
Sersan Kepala Khaerul menjadi salah seorang member HS Fitness yang rutin berlatih. Anggota TNI AD yang punya badan kekar ini sudah belasan tahun berlatih di HS Fitness. Khaerul sempat tak aktif lantaran ditugaskan di luar daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kembali bertugas di Kota Bandung, Khaerul rutin menjaga kebugaran di HS Fitness. Anggota TNI berbadan kekar yang bertugas di Komando Garnisun Tetap II/Bandung itu mengaku merasa punya ikatan jiwa dengan HS Fitness.
"Di sini hubungan silaturahmi enak. Tidak memandang kasta. Bercanda dan murah meriah juga. Mana ada tempat fitness Rp 3 ribu di Bandung selain ini," kata Khaerul saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (2/12/2022).
![]() |
"Saya dulu dibawa senior saya tahun 1999 ke sini. Sempat berhenti lama karena tugas luar kota," kata Khaerul menambahkan.
Khaerul merasa HS Fitness adalah rumah bersama. Khaerul mengaku tak tertarik dengan tempat fitnes lainnya yang menawarkan kecanggihan alat dan kenyamanan tempat.
Bagi Khaerul, ikatan kekeluargaan yang terjalin di HS Fitness merupakan kenyamanan yang tak bisa didapat di tempat lain. Kendati HS Fitness hanya memilik alat jadul, bangunan yang tak representatif dan lainnya.
"Di sini kadang ada acara makan bareng-bareng. Kekeluargaan banget. Ada juga dari kalangan dosen, guru, penjual kopi dan lainnya, kita sama-sama di sini," ucap anggota TNI AD berusia 48 tahun itu.
Hal serupa juga dirasakan Aep Saepudin, seorang penjual kopi di Pasar Ciroyom yang berusia 64 tahun. Aep mengaku sudah berlatih di HS Fitness sejak 1985. Aep adalah member yang angot-angotan, kadang rutin latihan, kadang juga sibuk urus kerjaan.
"Kalau saya memang bukan buat kompetisi. Saya mah biar tetap bugar saja. Kalau badan merasa kurang kenceng nih, ya ke sini lagi," kata Aep sembari tertawa.
Aep sudah mengenal alat-alat jadul di HS Fitness. Aep juga menyayangkan minimnya perhatian dari pemerintah. Padahal, HS Fitness merupakan tempat bersejarah di Bandung.
"Saya sudah nyaman di sini. Dai dulu ya alatnya ini," ucap Aep.
(sud/yum)