TNI-Polri Akan Dikerahkan Bantu Bangun Rumah Warga yang Rusak gegara Gempa

Kabupaten Cianjur

TNI-Polri Akan Dikerahkan Bantu Bangun Rumah Warga yang Rusak gegara Gempa

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 02 Des 2022 23:31 WIB
A view shows damaged houses after an earthquake in Cianjur, West Java province, Indonesia, November 23,
2022. At least 271 people have been killed in a 5.6-magnitude earthquake that hit Indonesias West Java province on Monday at 1:21 p.m. local time, according to local officials. Hundreds of people were taken to hospital, with many treated outside. (Photo by Garry Lotulung/NurPhoto via Getty Images)
Gempa Cianjur (Foto: Garry Lotulung/NurPhoto/Getty Images).
Cianjur -

Pemerintah Kabupaten Cianjur akan melibatkan TNI dan Polri untuk membangun kembali rumah warga yang rusak berat akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kota Santri, Senin (21/11/2022) lalu.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan berdasarkan verifikasi tim khusus, tercatat ada 24.107 rumah rusak, dengan 11.203 rumah rusak ringan, 7.273 rumah rusak sedang, dan 5.631 rumah rusak berat.

"Itu berdasarkan hasil pendataan dan verifikasi hingga hari kemarin. Pendataan masih terus berlanjut, kemungkinan angkanya terus bertambah," kata Herman, Jumat (2/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut warga yang rumahnya terdampak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah, yakni Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan, Rp 25 juta untuk rusak sedang, dan Rp 50 juta untuk rusak berat.

Khusus untuk rumah rusak berat, dana tersebut disamaratakan antara warga yang kondisi ekonomi menengah ke atas dan menengah ke bawah.

ADVERTISEMENT

"Jadi untuk menengah ke atas itu bentuknya sebagai stimulan. Sedangkan untuk ekonomi menengah ke bawah itu sebagai bantuan utama agar korban bisa segera memiliki rumah tinggal dengan tipe 36," ujar dia.

Menurut Herman dana stimulan tersebut akan diberikan secara cash kepada warga dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas. Selebihnya dapat ditambah dengan tabungan pribadi.

Namun untuk warga yang ekonomi menengah ke bawah, pihaknya akan melibatkan TNI dan Polri untuk membangun rumah warga sehingga dana tersebut akan cukup.

"Mekanismenya kan boleh oleh pribadi, pihak ketiga, atau lainnya. Tapi kami sudah komunikasi, nanti warga tidak mampu yang rumahnya ambruk atau rusak berat, Pemkab melibatkan TNI dan Polri untuk proses pembangunan. Jadi warga tinggal menerima kunci," kata dia..

Dia menambahkan, untuk warga yang nantinya berada di zona merah dan berdasarkan rekomendasi BMKG tidak boleh lagi ada bangunan di kawasan tersebut, maka akan direlokasi ke tiga titik yang sudah disiapkan Pemkab.

"Jadi yang stimulan itu yang memang tidak masuk kategori dilarang dibangun pemukiman lagi. Kalau masuk kategori zona yang tidak diizinkan ada bangunan, nanti direlokasi ke Sirnagalih, Mande, atau Cipendawa," kata dia.

Herman menuturkan jika proses pembangunan akan segera dimulai, supaya Cianjur bisa bangkit lebih cepat. "Prosesnya bertahap, saat ini sudah mulai yang lahan relokasi dicut and fill, kemudian rumah yang rusak mulai dibersihkan materialnya. Kita ingin secepatnya Cianjur ini pulih," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan pihaknya siap jika memang dibutuhkan untuk proses pembangunan rumah korban bencana gempa.

Tetapi Doni mengaku masih menunggu komunikasi lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan pembangunanannya.

"Pada dasarnya kita selalu siap untuk membantu masyarakat, tidak hanya penanganan tanggal bencana tapi hingga proses pasca bencana. Kita akan kerahkan personel untuk membantu proses pembangunan. Tapi kita juga masih tunggu teknis pelaksanaannya," ujarnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads