Mengenal Fadhlil, Dosen Unpad Sekaligus Barista

Mengenal Fadhlil, Dosen Unpad Sekaligus Barista

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 02 Des 2022 01:15 WIB
Muhammad Fadhlil.
Muhammad Fadhlil. (Foto: dok. Unpad)
Bandung -

Peracik kopi atau barista sejauh ini menjadi salah satu profesi yang mulai banyak diminati. Profesi barista dianggap kekinian khususnya bagi kalangan anak muda. Namun menjadi barista, memerlukan skill yang tidak asal-asalan.

Barista bukan cuma meracik kopi ke dalam sebuah cangkir. Di luar itu, barista harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar dunia perkopian. Barista yang andal tentunya harus memiliki sertifikasi khusus agar dianggap benar-benar kompeten.

Hal itulah yang dilakukan Muhammad Fadhlillah. Meski menjabat sebagai akademisi, tepatnya dosen Prodi Teknologi Industri Kimia (TIK) Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad), Fadhlil (sapaan akrabnya) memiliki sertifikasi keahlian sebagai barista.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadhlil mengatakan keahlian menjadi barista dimanfaatkan juga sebagai dasar pembelajaran meracik kopi kepada mahasiswa. Sebab sebagai prodi Sarjana Terapan, salah satu peminatan di TIK FMIPA Unpad adalah Bioteknologi Pangan yang berfokus pada fermentasi pangan olahan.

Di bidang ini, materi peracikan cokelat dan kopi menjadi salah satu materi yang diajarkan ke mahasiswa. Praktis, materi ini tidak hanya mengandalkan kemampuan teori, tetapi juga perlu penguatan di bidang praktiknya.

ADVERTISEMENT

"Riset dan peminatan Prodi TIK kita arahkan ke fermentasi makanan yang bisa dikomersialisasi. Kita arahkan untuk menjadi produk yang siap dikomersialisasi," kata Fadhlil dalam keterangan yang diterima detikJabar, Kamis (1/12/2022).

Fadhlil mengaku mengikuti sertifikasi barista di Balai Pelatihan Kerja Kementerian Tenaga Kerja RI. Pelatihan itu dilakukan di Lembang pada 23 Mei-17 Juni 2022. Dalam sertifikasi itu, ia diajarkan materi mengenai pengenalan jenis kopi, kunjungan ke kebun kopi, melihat fisik biji kopi, hingga membedakan antara biji kopi robusta dan arabika.

Selain itu, Fadhlil diperlihatkan mengenai proses fermentasi kopi hingga pelatihan meracik kopi, mulai dari meracik manual hingga espresso based yang menghasilkan produk turunan dari kopi.

Dari mempelajari proses fermentasi kopi inilah, Fadhlil kemudian menyukai jenis kopi yang difermentasi dengan metode honey dibandingkan metode full wash, semi wash, atau wine. "Honey rasanya lebih fruity, lebih kaya rasa dan after taste di lidah clean, tidak meninggalkan sisa rasa apa-apa," ungkapnya.

Menurut Fadhlil, memiliki sertifikasi dalam suatu bidang sangatlah penting. Sehingga bisa jadi modal bagi dirinya untuk menurunkan keahliannya kepada mahasiswa. "Kalau mengajari itu tidak asal teori saja, tetapi harus bisa ajarkan praktiknya," ujarnya.

Untuk mendukung apa yang sedang dilakukan Fadhlil, Unpad membuka bertajuk 'MIPA Corner'. Kafe ini juga dijadikan sebagai laboratorium bagi mahasiswa TIK Unpad. Di dalam itu, selain tentunya memiliki area peracikan kopi juga memiliki dapur terbuka untuk membuat produk bakery, fermentasi air susu, dan pangan olahan fermentasi lainnya.

Menurut dia, sertifikasi kompetensi penting dimiliki oleh seorang barista. Apalagi saat ini, tren kedai kopi tengah menjamur di Indonesia. Tidak hanya kafe berskala besar, kedai-kedai kopi juga mudah dijumpai di gang kecil.

"Potensi kedai kopi ini kuat, selain buat nongkrong, kedai kopi juga menjadi semacam relaksasi bagi pengunjungnya. Kopi itu mampu memberikan suasana hangat," kata Fadhlil.

(bba/orb)


Hide Ads