Polisi menemukan jejak ritual dari jasad sekeluarga yang mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Jejak itu terlihat dari temuan polisi mulai dari mantra hingga kemenyan.
"Ditemukan juga buku-buku lintas agama serta mantra dan kemenyan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (30/11/2022) seperti dikutip dari detikNews.
"(Mantra ditemukan) di kain, ada beberapa. Diduga mantra," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, pihak kepolisian belum menyimpulkan penyebab pasti kematian sekeluarga tersebut. Belakangan, polisi juga mengklarifikasi penyebab meninggalnya keluarga tersebut bukan karena kelaparan.
Kini polisi tengah menelusuri lebih lanjut kecenderungan ritual tertentu yang mungkin menjadi motif kematian keluarga Kalideres.
Psikiater dr Lahargo Kembaren dari RSJ Marzoeki Mahdi Bogor beberapa waktu lalu sempat menyinggung kemungkinan halusinasi dan waham. Waham diartikan saat seseorang memiliki keyakinan yang salah.
"Waham atau delusi adalah keyakinan hingga persepsi yang salah. Bisa dipicu karena gangguan depresi," ujar dia kepada detikcom, ditulis Kamis (1/12/2022).
"Bisa juga karena gangguan psikotik. Penyebab dari gangguan psikotik adalah adanya gangguan keseimbangan zat kimia di dalam saraf otak. Gangguan keseimbangan ini bisa terjadi bila ada kelelahan fisik dan psikis disertai kapasitas yang mental kurang baik," ujarnya.
Jika menemukan teman dan keluarga terdekat yang mengalami gangguan tersebut, dr Lahargo menyarankan untuk menyediakan waktu menemani mereka. Memberikan perhatian hingga membawa langsung ke profesional agar tidak berlarut-larut.
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Ada Jejak Ritual di Kematian Keluarga Kalideres, Psikiater Singgung soal Waham
(yum/yum)