Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat melaporkan banyak hewan ternak yang terdampak gempa Cianjur. Meski belum mengantongi laporan secara resmi, DKPP mencatat setidaknya seribuan hewan ternak ikut terdampak gempa M 5,6 tersebut.
Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana menyebut ada sentra peternak di 4 hingga 5 desa yang menjadi korporasi dari bantuan sapi potong Kementerian Pertanian. Mereka dipastikan terdampak, namun masih ditelusuri sejauh mana kerugian yang dialami para peternak.
"Desa-desa ini mengelola 1.000 sapi potong program Kementerian Pertanian, baru berjalan akhir 2021. Yang paling terdampak di Kecamatan Cugenang," kata Arifin dalam keterangannya, Rabu (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifin mengaku masih mendata para peternak yang terdampak gempa Cianjur. DKPP saat ini sudah turun dan membuat posko yang dipusatkan di Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
"Masih kami lakukan inventarisasi, terus dikomunikasikan dengan dinas peternakan Cianjur terkait hewan ternak yang terdampak. Apakah mereka mati tertimpa reruntuhan, kandangnya rusak, atau kesulitan air hingga kesulitan pakan akibat gempa," ungkapnya.
Dari laporan sementara, Arifin menyebut sejumlah peternak sapi potong dan perah mulai mengeluhkan kesulitan pakan. Itu terjadi karena wilayahnya kesulitan akses akibat banyak reruntuhan bangunan dan longsoran tanah.
"Tapi dari laporan kami, peternak nggak ngeluh soal pakan, karena kementerian sudah menyediakan bantuan. Stok konsentrat juga mereka punya stoknya, cuma hijauan pakan ternak agak susah," tuturnya.
Untuk upaya penanganan, DKPP Jabar bakal menyalurkan stok pakan ternak yang ada di UPTD di Desa Buni Asih, Kecamatan Warungkondang. Selain itu, DKPP kata Arifin, juga bakal melaporkan hasil inventarisir tersebut kepada Kementerian Pertanian.
"Sekarang yang ada baru bantuan untuk penanganan PMK hewan ternak, untuk gempa bumi Cianjur belum," pungkasnya.
(ral/mso)