Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) menaikkan status kebencanaan daerah menjadi siaga darurat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo mengatakan status siaga darurat tersebut ditetapkan sejak 1 November 2022 sampai 30 April 2023 mendatang.
"KBB sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sampai April tahun depan," ujar Duddy saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam status siaga darurat itu, pihaknya menyiapkan anggaran kebencanaan hingga Rp 15 miliar. Anggaran yang disiapkan bersumber dari Belanja Tak Terduga (BTT) APBD KBB tahun 2022.
"Kalau anggaran penanganan bencana masih ada di BTT bisa gunakan kapan saja. Pada tahun ini anggarannya sekitar Rp 15 miliar," kata Duddy.
Duddy mengatakan dengan potensi bencana yang masih terus terjadi pihaknya sudah menyiagakan personel dan logistik yang dibutuhkan masyarakat.
"Kami dari BPBD sudah siap dari segi personel dan logistik jika sewaktu-waktu perlu mobilisasi," tutur Duddy
Duddy mengatakan sedikitnya ada 11 kecamatan di Bandung Barat yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. Di antaranya Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah.
"Sebelas kecamatan tersebut memiliki lereng yang cukup terjal, terutama untuk wilayah yang tingkat kemiringannya lebih dari 30 derajat. Memang setiap tahun menjadi langganan termasuk banjir juga," ucap Duddy.
(dir/dir)