Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur ngebut persiapan pelaksanaan pembelajaran siswa usai gempa. Rencananya kegiatan belajar secara daring dan luring dilaksanakan di pertengahan Desember atau di pekan keempat pasca bencana yang meluluhlantakan Cianjur.
Kepala Dispora Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim, mengatakan berdasarkan hasil evaluasi siswa tetap diliburkan hingga sepekan ke depan. Sebab masih dalam status tanggap darurat dan penanganan pasca bencana.
Sementara di pekan ke-tiga, ketiga setiap sekolah mulai menyiapkan ruang belajar untuk siswa, baik menggunakan sarana sekolah yang masih bisa dipakai hingga membangun lokasi belajar darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi untuk dua pekan pasca gempa masih diliburkan, karena fokus ke penanganan darurat kebencanaan. Dilanjutkan persiapan untuk sarana belajar di setiap sekolah pada pekan ketiga," kata dia, Senin (28/11/2022).
Akin menyebutkan jika aktivitas belajar mengajar mulai pada pekan keempat. Sementara untuk sistem pembelajarannya akan dibagi, yakni secara daring dan tatap muka.
"Nanti setiap sekolah akan diberi pilihan, mau laring atau tatap muka. Bisa juga kombinasi, ada yang daring dan tatap muka. Nanti dilihat berdasarkan tingkat kerusakan dari sekolahnya. Kalau yang ambruk total, tidak mungkin belajar di kelas, kan kelasnya rusak," kata dia.
"Kita tidak ingin belama-lama larut dalam kesedihan pasca bencana. Cianjur harus kembali bangkit secepatnya, terutama aktivitas pendidikan untuk generasi ke depan," tambahnya.
Dia menambahkan saat ini tercatat 368 bangunan SD dan SMP rusak akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu.
"Untuk perbaikan bangunan sekolah yang rusak kita masih tunggu dari PUPR, rekomendasi struktur bangunan dan lainnya," kata dia.
(dir/dir)