.webp)
Pemuda asal Garut Muhammad Randi Alwi (23) membangun jaringan internet yang dinamai Arjasari Net di wilayah blank spot di Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Seperti apa cara kerja jaringan Arjasari Net?
Randi yang merupakan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2017 itu mengatakan, internet ini didistribusikan dari server ke pengguna melalui sejumlah alat yang sudah disiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari server OLT, langsung penarikan kabel fiber optic ke ODP (tiang), dari tiang baru ke rumah pelanggan dan pelanggan menerima internet melalui alat router atau ONT," kata Randi kepada detikJabar, Senin (28/11/2022).
Randi mengatakan, ia membeli bandwith dari PT Lintas Jaringan Nusantara (LJN) dan menyalurkan bandwith ke server miliknya dengan menggunakan infrastruktur Metro Telkom yang telah disewa LJN.
"ISP LJN kan kantornya di Bekasi, untuk menyampaikan Bandwidth dari Bekasi ke Bandung kan butuh infrastruktur, nah LJN itu sewa ke Telkom, kalo diibaratkan bandwidth itu air dan infrastruktur itu pipa, jadi LJN itu sewa pipa ke Telkom untuk menyalurkan air sampai ke Bandung.
gitu," katanya.
Menurutnya, ia bekerjasama dengan LJN karena memiliki visi dan misi yang sama, yaitu terus membuat inovasi baru untuk memastikan teknologi berkualitas yang tidak hanya dapat dinikmati di kota kota besar tetapi di seluruh Indonesia.
 Mahasiswa Elektro UPI membuat jaringan internet di wilayah blank spot Arjasari Kabupaten Bandung. Foto: Wisma Putra |
Meski internet ini dinikmati warga yang tinggal di wilayah blank spot, Randi menyebut server tetap disimpan di dekat jalur metro telkom itu sendiri.
"Jarak ke wilayah blank spot itu sekitar 2 kilometer, untuk infrastrukturnya tiang sendiri sebagian ada ke pohon, karena masih banyak pohon besar," katanya.
Saat disinggung, apakah internet ini bisa digunakan tanpa ada sinyal dari provider seluler, ia menyebut hal itu bisa dilakukan.
"Blank spot itu tidak ada jaringan telekomunikasi, Internet bisa digunakan tanpa sinyal hp karena berbeda kalau sinyal GSM harus menggunakan kartu, kalau ini tidak," katanya.
Menurut Randi karena pengguna Arjasari Net baru 114 pengguna, ketika ada permasalahan sinyal mudah tertangani, jadi penanganan ketika gangguan pun bisa cepat dilakukan.
Selain itu, untuk 114 pengguna yang ada di 11 RW di Desa Arjasari, Randi memiliki tiga orang teknisi yang sewaktu-waktu siap siaga bila ada keluhan dari pelanggan.
(wip/yum)
