Analisis Pakar Unpad soal Kemunculan Monyet di Permukiman Warga Bandung

Analisis Pakar Unpad soal Kemunculan Monyet di Permukiman Warga Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Minggu, 27 Nov 2022 18:30 WIB
Penampakan monyet yang menyerbu permukiman warga di Kota Bandung
Penampakan monyet yang menyerbu permukiman warga di Kota Bandung (Foto: Istimewa).
Bandung -

Sejumlah monyet ekor panjang berkeliaran di pemukiman warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Penampakan sekitar empat ekor monyet itu terpantau di kawasan Kiaracondong, Antapani, Arcamanik hingga Cibiru.

Periset Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Fikom Universitas Padjajaran (Unpad) Herlina Agustin mengatakan monyet tersebut diduga merupakan peliharaan. Monyet itu diduga dilepas pemiliknya.

Selain itu, karena jumlahnya hanya empat ekor Herlina juga tak yakin jika monyet itu termasuk kawanan atau koloni. Menurutnya, kawanan atau koloni ini jumlahnya bisa lebih dari empat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini masih asumsi, saya mendalami perdagangan juga ya, kalau orang menangkap monyet untuk diperdagangkan dan jadi peliharaan itu anaknya, tapi ini monyetnya sudah dewasa, mungkin juga remaja ke dewasa, ini kelihatannya bukan monyet diburu untuk dijadikan peliharaan tapi ini mungkin orang sudah pelihara," kata Herlina via sambungan telepon, Minggu (27/11/2022).

Herlina mengungkapkan jika monyet ini turun dari gunung menurutnya antara habitat dan pemukiman yang disinggahi monyet ini jaraknya cukup jauh.

ADVERTISEMENT

"Agak terlalu jauh habitatnya, karena kita ketahui habitatnya ini ada di Manglayang, Dago, Lembang, tapi di daerah Kiaracondong, Antapani dugaan kuat lepasan," ungkapnya.

Menurut Herlina, jika monyet ini turun dari gunung dan merasakan ada ancaman turunnya akan satu koloni, termasuk membawa anak-anaknya.

"Kalau di hutan ada ancaman, dia turunnya tidak empat ekor tapi satu koloni, biasanya suka ada bayi-bayi yang di bawah nya," tuturnya.

Herlina menyebut, jika ada aktivitas alam atau fenomena alam yang terjadi di hutan salah satunya menyangkutkan dengan patahan Lembang, gempa Cianjur juga tidak didahului kemunculan monyet-monyet.

"Biasanya yang pertama merasakan getaran itu dirasakan burung. Kalau hanya empat jumlahnya dugaan saya lepasan, dia pernah ditangkap, pernah dipelihara atau dilepas," jelasnya.

Menurutnya, jika dilihat dari tingkah empat monyet ini sifatnya masih liar karena loncat kesana kemari. "Monyetnya masih agak liar yang saya lihat dia lagi mencari tempat untuk mereka tinggal, posisinya tidak menetap, kemungkinan dia lagi mencari posisi tinggal," tuturnya.

"Satu catatan, kalau ada yang melihat tolong di dokumentasikan dan jangan diganggu karena itu monyet liar," ujarnya.

(wip/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads