Perlengkapan Haji Warga Cianjur Tertimbun Reruntuhan

Perlengkapan Haji Warga Cianjur Tertimbun Reruntuhan

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 27 Nov 2022 03:30 WIB
Rumah warga yang ambruk di Kampung Balandongan, Cianjur.
Rumah warga yang ambruk di Kampung Balandongan, Cianjur. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Cianjur -

Korban gempa di RT 02 RW 06 Kampung Balandongan, Desa Margaluyu, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur berharap bantuan evakuasi puing bangunan di wilayah mereka.

Sebab sejak Senin (21/11) hingga hari ini, reruntuhan bangunan masih menumpuk di lokasi tersebut. Selain itu, warga membutuhkan tenda darurat yang layak segera dibangun di wilayah mereka.

"Sejak kejadian gempa hingga hari ini belum ada evakuasi reruntuhan bangunan. Kami butuh alat berat karena ada barang berharga yang tertimbun puing bangunan di dalam rumah," kata Herman Permana, warga setempat, kepada detikJabar, Sabtu (26/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengatakan, ia bersama kelurga besarnya berniat berangkat haji tahun 2023 mendatang. Sejumlah peralatan haji dan dokumen penting lainnya masih terkubur di dalam puing bangunan.

"Kita empat keluarga mudah-mudahan ada izin dari Allah mau berangkat haji. Sementara peralatan haji, peralatan pemberangkatan haji kita sudah belanja. Selain itu kalau di sini kan kalau mau berangkat haji seperti mau hajatan, kita beli mukena sudah 500 pak, beli sajadah 500 pak ketimbun semua di sini," ujar Herman.

ADVERTISEMENT

"Dengan ini kami mohon bantuannya kepada pihak-pihak yang terkait untuk evakuasi harta atau barang barang yang tertimbun di sini. Selain itu ada satu unit mobil, dua unit motor, masih berada di dalam puing," sambungnya.

Herman mengatakan hampir 90 persen permukiman di kampungnya hancur, nyaris semua rumah mengalami kerusakan berat. Belum ada satupun rumah yang dievakuasi. Seluruh warga sendiri menghuni tenda darurat.

"Ini kerusakan 90 persen bisa dikatakan 100 persen malah, untuk detik ini sampai saat ini kita belum tersentuh mudah mudahan ini cepat disentuh, cepat evakuasi barang barang yang bisa di selamatkan di reruntuhan rumah kami," tuturnya.

Herman sendiri adalah adik Eli Nurlaela, perempuan yang sempat terjebak dalam puing bangunan selama 2,5 jam. Proses evakuasi Eli bahkan dilakukan secara swadaya oleh warga dengan peralatan seadanya.

"Untuk pemerintah belum ada yang ke tenda kami belum ada bantuan-bantuan logistik yang lainnya. Yang kami butuhkan sementara alat berat dulu untuk evakuasi kendaraan di dalam. Kalau kita mengandalkan manual, sekitar sini pada sibuk, semua kena imbasnya di sini 90 persen ambruk, tapi yang paling parah rumah kami," pungkasnya.

(sya/orb)


Hide Ads