Aksi Evi Devia, emak-emak asal Kampung Cadot, RT 4 RW 6 Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur ini layak diacungi jempol. Ia sendirian menjemput sejumlah bantuan hingga membangun tenda darurat untuk warga di lingkungannya.
Seperti diketahui gempa yang mengguncang Cianjur membuat belasan kecamatan di Kota Santri itu terdampak. Konsentrasi Tim SAR gabungan terpecah, begitu juga dengan lembaga sosial yang terbagi dalam menyalurkan bantuan.
Hal itu karena banyaknya lokasi terdampak gempa. Sehingga sejumlah lokasi belum tersentuh bantuan mulai dari logistik hingga tenda darurat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika hari pertama kejadian memang saya sedang di rumah. Ketika gempa mengguncang langsung lari ke sawah berteriak mengajak warga yang lain. Rumah-rumah hancur, warga trauma untuk kembali ke rumah mereka, baru bisa itu dua hari setelah kejadian, warga ambil seperti baju dan barang lainnya," kata Evi saat ditemui detikJabar belum lama ini.
Saat itu banyak jatuh korban, mereka dirawat bergantian secara mandiri. Evi menjadi penggerak banyak membantu warga yang luka ringan, mulai dari patah di lutut hingga di bahu.
"Rumah ada beberapa yang ambruk, ada beberapa yang ringan, sampai akhirnya harus ngungsi juga di luar. Karena kan itu susulannya banyak banget, hampir tiap menit saat yang pertama kejadian, terus terusan susulan datang, jadi kita enggak berani masuk ke rumah, akhirnya kita ngungsi di persawahan," ujar Evi.
"Saya keluarkan tenda punya sendiri, saya pakai juga tenda terpal dari saudara-saudara. Karena saat itu memang sudah nggak ada, katanya sudah disalurkan ke RT. Tapi mungkin kita nggak kebagian karena posisinya paling pojok di pesawahan, kalau yang lain kan di jalan," sambungnya.
Evi mengatakan mayoritas warga di kampungnya adalah orang tua dan anak-anak. Hal itulah yang membuat dirinya banyak bergerak membantu warga di lingkungannya.
"Hari pertama bantuan belum juga dapat, baru dapat itu baru Kamis kemarin. Sebelun Kamis itu saya bolak-balik sendiri cari bantuan ke saudara, terus nyari terpal sendiri juga sampai ke desa sampai ke lapangan joglo saya mintain," ungkap Evi.
Evi tergerak membantu lingkungannya karena ada balita, ibu hamil hingga anak-anak kecil. "Aku kasihan di sana banyak anak-anak, soalnya bukan cuma ke warga saya, (awalnya) di sana ada 16 KK yang belum terlindungi (karena belum ada tenda) kurang lebih 66 jiwa. Alhamdulillah saat ini di tenda ada balita, ibu hamil, bapak bapak, ibu-ibu sama anak anak," tuturnya.
Sampai Jumat (25/11/202) malam, petugas baru mendata kerusakan rumah warga untuk disetorkan ke kantor desa. Warga yang terdampak juga dimintai KTP dan KK. Ia pun memberi pesan khusus bagi para korban gempa.
"Kepada mereka yang terdampak yang sabar saja, tabah karena kita sama-sama terkena dampak. Tetap semangat untuk bangkit. Saya juga kemarin kondisi tangan sakit mungkin terbentur ya, namun saya bergerak buat keluarga dan warga akhirnya bergerak walaupun harus sendiri. Mereka yang kehilangan semoga ditabahkan, yang rumah rusak ikhlaskan yang penting nyawa kita selamat," pungkasnya.
(sya/orb)