Duka di Hari Guru Kala Kepala TK Tewas Tertimbun Longsor Cianjur

Duka di Hari Guru Kala Kepala TK Tewas Tertimbun Longsor Cianjur

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 25 Nov 2022 20:30 WIB
CIANJUR, INDONESIA - NOVEMBER 24: Joint SAR team conduct search and rescue operation at landslide area due to the M5,6 earthquake in Cianjur, West Java Province, Indonesia on November 24, 2022. According the data from National Disaster Mitigation Agency (NDMA) at least 272 people died and 2.043 were injured due to an earthquake jolts Cianjur area. (Photo by Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency via Getty Images)
Evakuasi Mobil Tertimbun Longsor Imbas Gempa Cianjur (Foto: Eko Siswono Toyudho/Anadolu Agency/Getty Images)
Cianjur -

Duka di peringatan Hari Guru Nasional 2022 di Kabupaten Cianjur. Jenazah kepala taman kanak-kanak di Cianjur teridentifikasi di dalam mobil yang tertimbun longsoran.

Mobil itu yang mengangkut delapan orang dan tertimbun longsoran di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Tim gabungan berhasil mengevakuasi jenazah di dalam mobil. Proses identifikasi masih dilakukan, tiga jenazah telah teridentifikasi, salah satunya Yaya Rodiyah (56) seorang kepala sekolah.

Tangis keluarga pecah saat tim DVI mengumumkan nama-nama jenazah yang teridentifikasi. Iqbal Nurfirdaus, anak kedua dari Yaya Rodiyah langsung lemas. Ia langsung menangis dan memeluk keluarganya. Iqbal dan keluarganya selama ini terus bertanya-tanya tentang kondisi Yaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammad Andi (29), kakak ipar Iqbal menceritakan Yaya Rodiyah merupakan Kepala TK Yayasan Al Muawanah. Sebelum gempa M 5,6 mengguncang Cianjur, Yaya bersama kepala sekolah dan guru lainnya menghadiri acara program ketahanan pangan di Sarongge Valley.

"Setelah acara ketahanan pangan menanam bibit dengan bupati, pulang terus kejadian. Hilang kontak. Ibu itu kepala sekolah, ya bersama temannya satu mobil," kata Andi saat berbincang dengan detikJabar di RSUD Sayang Cianjur, Jumat (25/11/2022).

ADVERTISEMENT

Awalnya, keluarga berpikir Yaya kejebak macet karena kejadian gempa. Namun, keluarga mendengar kabar tentang longsor di wilayah Cijedil, Kecamatan Cugenang.

"Akhirnya kita ikut proses evakuasi. Alhamdulillah dari hari Senin (21/11) hingga sekarang dapat akses untuk mendampingi," kata Andi.

Senada disampaikan Kankan Sukandar, suami dari Yeni Siti Jubaedah, jenazah yang dievakuasi dan belum teridentifikasi. Kankan masih menunggu hasil identifikasi tim DVI.

Air mata kankan terus menetes. Ia tak menyangka duka menyelimuti keluarganya. "Istri saya kepala TK Al Azhar. Alhamdulillah lega, kami ikhlas. Mengucapkan terima kasih ke pada Basarnas dan relawan," kata Kankan sembari meneteskan air mata.




(sud/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads