Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat jumlah rumah rusak imbas gempa bumi Cianjur bertambah jadi 956 unit. Selain rumah, gempa itu juga menghancurkan 10 unit sekolah, 18 sarana ibadah, tiga unit bangunan umum, sosial dan kesehatan.
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan, ada sekitar 879 kepala keluarga (KK) atau 2.009 jiwa yang terdampak gempa. Mereka kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi di tenda.
"Untuk jumlah pengungsi yang tercatat di database kami, berjumlah 114 KK dengan 333 jumlah jiwa. Sedangkan untuk korban yang meninggal dunia dan alami luka berat nihil, luka sedang 3 orang dan luka ringan 9 orang," ujar Daeng, Kamis (24/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, gempa bumi Cianjur itu berdampak di 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi. Di antaranya yaitu Kecamatan Caringin, Sukaraja, Kadudampit, Nagrak, Gegerbitung, Ciambar, Sukabumi, Cikarang, Cisaat, Cibadak, Cidahu dan Sukalarang.
"Lalu Kecamatan Gunungguruh, Curugkembar, Parakansalak, Cicantayan, Cireunghas, Simpenan, Cikembar, Kebonpedes, Cicurug dan Nyalindung. Lokasi terparah dalam bencana gempa M 5,6 Cianjur itu terjadi di Kecamatan Nagrak dengan jumlah bangunan sekolah yang rusak dua unit, sarana ibadah empat unit dan 220 rumah rusak," ujarnya.
Lokasi terparah kedua, lanjut Daeng, berada di Kecamatan Sukalarang dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 179 unit dengan rincian, 26 unit mengalami rusak berat, 30 unit rusak sedang dan 123 unit rusak ringan.
"Untuk kerusakan di Kecamatan Sukaraja sebanyak 158 unit dan Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit. Namun untuk jumlah pengungsi, paling banyak terjadi di Kecamatan Kadudampit dengan jumlah 241 orang, lalu Kecamatan Sukalarang 76 orang dan Kecamatan Cireunghas 45 orang," sambungnya.
"Data dapat berubah apabila laporan tambahan maupun pengurangan sesuai update data dari P2BK (Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan) dan rekan-rekan Satgas BPBD yang sedang melakukan asessment di lapangan," tutupnya.
(dir/dir)