Tiga warga Cianjur bikin ulah dengan mengadang dan menjarah mobil relawan pembawa bantuan logistik untuk korban gempa bumi. Ketiganya sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan pihaknya meminta agar penyaluran bantuan berupa logistik maupun dalam bentuk lainnya dilakukan secara terpusat. "Kami sampaikan relawan maupun masyarakat tidak menyalurkan bantuan secara mandiri, tapi terpusat melalui tim BNPB, untuk menghindari kejadian serupa," kata Doni saat dihubungi detikJabar, Kamus (24/11/2022).
"Nanti logistiknya disebar dengan skema penyaluran ke 14 posko utama di setiap kecamatan, baru disebar ke titik pengungsian lainnya supaya merata," imbuh Doni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doni mengatakan, pihaknya tidak menyediakan pelayanan pengawalan bagi relawan, kelompok, maupun komunitas yang hendak menyalurkan bantuan secara mandiri ke penyintas gempa di daerah terdampak. "Jadi kita nggak ada mengawal-mengawal penyaluran logistik oleh masyarakat, karena sistemnya sudah kita tentukan melalui satu pintu di Bale Rancage itu," tutur Doni.
Doni mengatakan, penyaluran bantuan oleh masyarakat secara mandiri juga menimbulkan permasalahan lain. Yakni terhambatnya penyaluran logistik dari pemerintah. "Jadi ada kepadatan di rute menuju titik terdampak longsor karena saking banyaknya kendaraan pribadi yang menyalurkan bantuan logistik, jadi pendistribusian dari pemerintah mengalami kendala. Makanya kami imbau agar satu pintu," ucap Doni.
Namun pihaknya amat berterimakasih atas kepedulian masyarakat secara umum yang peduli pada korban bencana gempa Cianjur dengan banyaknya bantuan yang hendak disalurkan. "Intinya kami sangat berterimakasih, jadi bukan kami melarang memberikan bantuan, tapi sistemnya dipusatkan agar penyalurannya merata," tutur Doni.
(iqk/iqk)